LPEI BUKA POTENSI TIGA KOMODITAS DESA DEVISA DI WILAYAH SUMATRA

  • Info Pasar & Berita
  • 27 Sep 2024

27033888

IQPlus, (27/9) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) membuka potensi tiga komoditas dari Desa Devisa di wilayah selatan, Riau, dan Aceh melalui program Special Mission Vehicle (SMV) Icon.

Ketiga desa tersebut di antaranya Desa Devisa Tenun di Palembang, Desa Devisa Sagu di Kepulauan Meranti, dan Desa Devisa Kopi Gayo di Aceh.

"Dengan potensi produksi dan permintaan global yang terus meningkat, kain tenun, sagu, dan kopi Gayo diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekspor baru bagi Indonesia, sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah," kata Kepala Kanwil DJKN Sumsel, Jambi, dan Bangka Belitung Kementerian Keuangan Ferdinan Lengkong di Jakarta, Kamis.

Capaian pemerintah dalam mendorong ekspor kain tenun, sagu, dan kopi tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh LPEI.

Pada 2023, peningkatan ekspor tenun tertinggi masih dicatatkan dengan negara tujuan ke Arab Saudi (naik 12,25 juta dolar AS), Uni Emirat Arab (naik 10,71 juta dolar AS), Meksiko (naik 5,22 juta dolar AS), India (naik 4,72 juta dolar AS), dan Filipina (naik 1,97 juta dolar AS).

Indonesia paling banyak mengekspor jenis kain tenun berupa kain tenunan dari benang filamen sintetik (50,64 persen), kain tenunan lainnya dari serat stapel sintetik (13,77 persen) serta kain tenunan dari < 85 persen serat stapel sintetik, dicampur dengan kapas (8,27 persen).

Sementara itu, nilai ekspor sagu Indonesia meningkat tajam sebesar 134,40 persen (yoy) pada 2023, sejalan dengan volume ekspor yang meningkat 164,86 persen. Peningkatan tersebut terutama dipicu oleh tingginya permintaan dari Tiongkok, Malaysia, Taiwan, Filipina, dan Singapura.

"Sagu menarik perhatian pasar global karena sifatnya yang non-GMO dan bebas gluten sehingga menarik konsumen yang peduli dengan kesehatan," Di sisi lain, pada periode Januari-Juni 2024, nilai ekspor kopi meningkat sebesar 10,79 persen (yoy).

Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif dari kenaikan harga kopi di pasar global.

Ekspor kopi ke sejumlah negara masih mencatatkan peningkatan, tertinggi ke Thailand (naik 26,75 juta dolar AS), diikuti ke Filipina (naik 10,88 juta dolar AS), Malaysia (naik 9,02 juta dolar AS), Uni Emirat Arab (naik 6,38 juta dolar AS), dan Armenia (naik 4,53 juta dolar AS). (end/ant)




Kembali ke Blog