21147727
IQPlus, (30/7) - Indonesia dan Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) bersiap meluncurkan Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia.GCC (Indonesia.GCC Free Trade Agreement/I-GCCFTA) pada 31 Juli 2024 mendatang.
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menyambut baik rencana kerja sama ini. Ia kerja sama tersebut akan meningkatkan ekspor Indonesia ke kawasan Teluk.
"Kami menyambut baik rencana peluncuran Perundingan I.GCC FTA pada 31 Juli mendatang. Peluncuran perundingan tersebut kami harapdapat memperkuat hubungan kerja sama, terutama di sektor perdagangan dan investasi,antara Indonesia dannegara-negaradi kawasan Teluk,"ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam siaran pers (30/7).
Peluncuran Perundingan I-GCC FTA akan ditandai dengan penandatanganan Joint Statement on The Launching of The Negotiation on The Free Trade Agreement between The Republic of Indonesia and The Gulf Cooperation Counciloleh Mendag Zulkifli Hasan dengan Sekretaris Jenderal GCC Jasem Mohamed Albudaiwi, pada Rabu, (31/7).
Momen penandatanganan tersebut sekaligus menandai dimulainya putaran perdana perundinganpada September mendatang.MendagZulkilfiHasanmengungkapkan,GCCmerupakan mitra dagang yang sangat strategis bagi Indonesia. Pemerintah ingin memanfaatkan momen untuk meningkatkanekspor produk lokal ke negara kawasan Teluk yang tergabung dalam GCC, yaitu Arab Saudi, Persatuan Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Bahrain,dan Oman.
"Langkah ini akan membuka peluang penetrasi produk Indonesia yang semakin besar, tidak hanya di negara kawasan Teluk, tetapi juga di kawasan Timur Tengahlainnya, Afrika,dan Eropa," tutur Mendag Zulkifli Hasan.
Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan InternasionalKementerian Perdagangan RIDjatmiko Bris Witjaksono.Menurutnya, I.GCC FTA merupakan perjanjian dagang ketiga Indonesia dengan mitradagangdi kawasan Timur Tengahsetelah menjalin perjanjian dagang dengan Persatuan Emirat Arab dan Iran.
"I-GCC FTA diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua pihak melalui peningkatan akses pasar perdagangan barang, jasa, investasi, kerja sama ekonomi, serta kerjasama bidang ekonomi Islam," imbuh Djatmiko. (end)