MALAYSIA BERKOMITMEN PANGKAS SUBSIDI BBM PADA 2025

  • Info Pasar & Berita
  • 16 Mei 2025

13539377

IQPlus, (16/5) - Malaysia berkomitmen untuk mengurangi subsidi bensin pada paruh kedua tahun ini dan menyempurnakan rencananya karena tarif AS menggelapkan prospek ekonomi.

Pemerintah akan terus menilai masukan dan umpan balik dalam menyempurnakan rincian. perombakan subsidi bahan bakarnya karena secara aktif melibatkan berbagai pemangku kepentingan, kata juru bicara Kementerian Keuangan.

Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada bulan Oktober mengatakan bahwa pemerintah akan memotong subsidi pada bensin paling populer pada pertengahan tahun 2025, sebuah langkah yang diharapkan dapat menghemat anggaran pemerintah sebesar RM8 miliar per tahun.

Para pembuat kebijakan berencana menerapkan sistem harga dua tingkat untuk bensin RON95. Anwar mengatakan saat itu hanya 15 persen orang terkaya yang akan membayar harga pasar, sementara sisanya akan menikmati harga subsidi saat ini.

"Pemerintah tetap berkomitmen untuk melaksanakan rasionalisasi subsidi RON95 pada paruh kedua tahun 2025, dan akan membagikan rincian lebih lanjut pada waktunya," kata juru bicara tersebut.

Anwar, yang kini tengah menjalani masa jabatan lima tahunnya, menghadapi tantangan berat. Anggota parlemen telah mendesak pemerintah untuk menunda langkah tersebut dan penyesuaian lain terhadap kebijakan fiskal yang mereka khawatirkan akan melemahkan kepercayaan bisnis dan meningkatkan biaya bagi konsumen.

Namun, pemotongan subsidi merupakan kunci untuk memenuhi janji pemerintah guna mempersempit defisit fiskal negara. Pengurangan subsidi solar pada bulan Juni tahun lalu menambah pundi-pundi pemerintah . dan diikuti oleh kekalahan koalisi yang berkuasa dalam pemilihan sela.

Untuk meredakan kekhawatiran warga Malaysia, Anwar . yang juga menteri keuangan . mengatakan pada bulan Maret bahwa sebuah studi pemerintah menunjukkan pemotongan subsidi yang direncanakan tidak akan mempengaruhi 80 hingga 90 persen populasi.

Penurunan harga minyak dunia baru-baru ini telah memudahkan para pembuat kebijakan untuk terus maju dengan langkah yang sensitif secara politis karena gangguan dalam perdagangan global akibat tarif Presiden AS Donald Trump meredupkan prospek ekonomi Malaysia.

Para pejabat tengah berupaya untuk menegosiasikan kesepakatan dengan Washington dalam jeda 90 hari mengenai tarif lebih tinggi yang diamanatkan oleh Trump, yang sementara itu telah mengenakan pungutan sebesar 10 persen pada barang-barang dari Malaysia dan banyak mitra dagang lainnya.

Malaysia telah menunda rencana perluasan pajak penjualan dan layanan yang jatuh tempo pada tanggal 1 Mei, memberikan penangguhan sementara bagi para produsen. Namun, harga listrik dijadwalkan naik pada bulan Juli.

Pemerintah yakin dapat mencapai targetnya untuk mempersempit kesenjangan anggaran menjadi 3,8 persen dari produk domestik bruto tahun ini dari 4,1 persen pada tahun 2024, kata Menteri Keuangan Kedua Malaysia Amir Hamzah Azizan pada bulan April.

Para pembuat kebijakan berupaya memastikan bahwa penerapan pemotongan subsidi bahan bakar .semulus mungkin bagi warga Malaysia dan efektif dalam mencapai tujuannya., kata juru bicara Kementerian Keuangan.

"Tujuan utamanya tetap jelas" untuk memastikan bahwa sebagian besar warga Malaysia terus menikmati RON95 dengan harga bersubsidi sambil mengatasi kebocoran subsidi kepada warga asing, bisnis, dan pembayar pajak berpendapatan tertinggi," kata juru bicara tersebut. (end/Bloomberg)



Kembali ke Blog