MD ENTERTAINMENT KONSISTEN MENJADI PEMIMPIN DI INDUSTRI MEDIA DAN HIBURAN

  • Info Pasar & Berita
  • 02 Agt 2024

21429665

IQPlus, (2/8) - PT MD Entertainment Tbk (FILM) memantapkan posisinya sebagai pemimpin pasar di industri media dan hiburan dengan secara konsisten menghadirkan beragam konten yang memenuhi selera lokal.

Dengan keuangan yang kuat, neraca yang kuat dengan posisi kas bersih (memungkinkan perusahaan untuk mendistribusikan Dividen 2023 sebesar Rp25 total Rp237 miliar, DPR sebesar 250%) serta melalui manajemen yang solid, MD Entertainment terus meraih pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hingga saat ini, lima film FILM masuk dalam peringkat 15 besar film yang paling banyak ditonton tahun ini. Pendekatan inovatif dan komitmen perusahaan terhadap kualitas telah menetapkan tolak ukur baru dalam industri.

Film-film hits terbaru FILM merajai perfilman Indonesia

"Ipar Adalah Maut" dan "Badarawuhi: Di Desa Penari" menduduki peringkat film yang paling banyak ditonton tahun ini, dan keduanya merupakan film yang sangat dinantikan rilisnya. Film-film tersebut masuk dalam 50 besar film Indonesia yang paling banyak ditonton sepanjang masa, masing-masing menduduki peringkat ke-10 dan ke-15.

"Ipar Adalah Maut" telah ditonton sebanyak 4.758.487 kali dan terus menarik perhatian penonton karena saat ini sedang tayang di bioskop. Sementara itu, "Badarawuhi: Di Desa Penari" telah ditonton sebanyak 4.015.120 kali. Pencapaian penting ini telah memungkinkan FILM meraih pangsa pasar sebesar 27,3%, memperkuat posisinya yang luar biasa dalam industri ini.

Sebagai bagian dari rencana penetrasi hiburan konten dalam negeri, FILM juga secara agresif merambah serial TV seperti .Kawin Tangan. melalui mitra lokalnya, WeTV (memiliki 14,6% saham melalui Tencent di perusahaan tersebut). Judul lain seperti .Induk Gajah. dan .Cinta Dua Dunia. akan segera diperkenalkan di platform digital pihak ketiga.

Manoj Punjabi, CEO MD Entertainment, dalam siaran pers (1/8) menyatakan, "Saya selalu mengutamakan kualitas dan berusaha menciptakan tren daripada mengikutinya. Di Indonesia, genre yang paling populer adalah horor dan drama, dan saya memiliki intuisi yang kuat tentang film mana yang akan sukses".

FILM membukukan laba bersih 1H24 yang kuat sebesar Rp72,6 miliar, meningkat 24,3% yoy dibandingkan laba bersih 1H23 sebesar Rp62,1 miliar. Pertumbuhan ini tercermin pada kinerja 2Q24 dari dua film blockbuster, "Ipar Adalah Maut" dan "Badarawuhi: Di Desa Penari.. Film .Ipar Adalah Maut. hingga saat ini masih tayang di bioskop dan akan terus bertambah. Oleh karena itu, hal ini belum sepenuhnya tercermin dalam pendapatan 2Q24. Selain itu, FILM belum memperkenalkan konten baru apa pun yang membatasi pendapatan digitalnya.

EBIT FILM sebesar Rp76,7 miliar sedikit menurun (-180bps) terutama disebabkan oleh tingginya biaya produksi film IMAX .Badarawuhi: Di Desa Penari.. Namun, hal ini harus dilihat sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memasukkan konten lokal berkualitas dengan gambar resolusi tinggi ke pasar global. Di sisi operating line, FILM berhasil membukukan net interest income, didukung oleh posisinya yang kuat senilai Rp582,1 miliar per 30 Juni 2024.

Rencana Masa Depan FILM: Ekspansi Global untuk Mencapai Tingkatan Baru FILM memiliki tujuan untuk memperluas jangkauannya melalui kemitraan distribusi internasional dan produksi bersama dengan studio-studio besar Hollywood di masa depan. Manajemen yakin hal ini akan menjadi mesin pertumbuhan terdepan untuk jangka panjang.

Pada bulan Maret 2024, FILM secara resmi mengumumkan kemitraan distribusi global dengan LIONSGATE Entertainment Corp., pemain terkenal di industri Hollywood melalui film "Dancing Village: The Curse Begins" menandai tonggak pertama kemitraan ini, yang berhasil didistribusikan secara nasional di Amerika Serikat. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas jangkauan penonton, memastikan kreasi film yang diproduksi FILM memikat penonton dalam skala global.

FILM juga menjajaki potensi kerjasama dengan rumah produksi besar Hollywood. Kolaborasi ini akan melibatkan suntikan modal secara bertahap untuk mendukung produksi film dan meningkatkan pertumbuhan kemitraan yang strategis dan berkelanjutan. Serta memaksimalkan international marketing channels yang akan memperluas jangkauan pemirsa FILM secara signifikan.

Selain itu, FILM sedang mempertimbangkan ekspansi inorganic untuk menjangkau demografi yang lebih luas dan mendistribusikan kontennya melalui berbagai metode, termasuk jaringan TV dan platform OTT. Strategi ini akan membuka sumber pendapatan baru bagi FILM, termasuk pendapatan iklan. (end)



Kembali ke Blog