MENDAG : DIGITALISASI KUNCI EFISIENSI DAN TRANSPARANSI RANTAI PASOK

  • Info Pasar & Berita
  • 20 Mei 2024

14040958

IQPlus, (20/5) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan pentingnya peran digitalisasidalam rantai pasok. Menurutnya, digitalisasi adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan ketepatan waktu.

Untuk itu,ia mendorong Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) mengambil langkah nyata meningkatkan infrastruktur untuk mengadopsi teknologi digital di industri rantai pasok.

Penegasan ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam intervensi Sesi Pembahasan Fasilitasi Perdagangan dan Perdagangan & Inklusivitas pada Pertemuan ke-30 Menteri Perdagangan (Minister Responsible for Trade/MRT) APEC di Arequipa, Peru pada Sabtu, (18/5).

Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailanidan Duta Besar RI untuk Lima, Peru Ricky Suhendar.

"Digitalisasi merupakan faktor kunci pada rantai pasokdan konektivitas kawasan. APEC perlu mengambil langkah nyata untuk memfasilitasi Ekonomi APEC dalam peningkatan infrastruktur pengadopsian teknologi digital di industri rantai pasok,"ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Ia juga memaparkan perkembangan konektivitas rantai pasok perdagangan Indonesia yang telah terdigitalisasi. Dalam hal ini, Mendag mengatakan, keberadaan platformIndonesia National Single Window (INSW) dan National Logistics Ecosystems (NLE) menjadi bentuk upaya mengintegrasikan rantai pasok Indonesia.

Selain itu, Indonesia juga terus memaksimalkan implementasi Trade Facilitation Agreement Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), di antaranya dengan pemanfaatan platformdigital dan optimalisasi Komite Nasional Fasilitasi Perdagangan.

"Inklusivitas di pasar global dan rantai nilai; khususnya bagi perempuan serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah menjadi bagian integral dalam struktur Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Upaya yang telah dilakukan, termasuk fasilitasi akses keuangan bagi perempuan dan UMKM, peningkatan kapasitas dalam kegiatan terkait perdagangan dan kewirausahaan, serta dukungan akses ke platform ritel modern. Hal ini kami dorong untuk memastikan partisipasi inklusi UMKM dan perempuan di rantai pasok danpasar global,"terang Mendag. (end)


Kembali ke Blog