31026108
IQPlus, (7/11) - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan pihaknya menggencarkan akselerasi tanam padi di berbagai daerah untuk meningkatkan produksi sehingga dapat mengurangi impor beras pada 2024.
Amran saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, mengatakan akselerasi tanam dilakukan karena faktor mundurnya musim tanam hingga 1-2 bulan pada beberapa waktu lalu menyusul dampak kekeringan karena El Nino.
"Sekarang, pertanaman ini mundur 1-2 bulan sehingga kami harus melakukan akselerasi tanam, agar tahun depan ini bisa kita menekan impor," ujarnya.
Amran menjelaskan penanaman cepat utamanya akan dilakukan pada lahan yang dilengkapi fasilitas irigasi. Luas lahan tersebut mencapai 1-1,5 juta hektar di Indonesia. Penanaman cepat yang dimaksud Amran adalah penanaman kembali setelah petani melakukan panen atau yang kerap disebut "tanam culik".
Untuk penanaman cepat ini, kata Amran, Kementerian Pertanian (Kementan) juga akan memberikan insentif bibit.
"Kalau bahasanya petani adalah tanam culik yaitu selesai panen langsung tanam, itu namanya tanam culik," ujar dia.
Upaya selanjutnya, sambung Amran, adalah peningkatan planting index atau indeks pertanaman di lahan rawa. "Index pertanaman di daerah rawa mineral yang saat ini ditanam hanya satu kali, kita tingkatkan menjadi dua kali, dan yang tanam dua kali akan ditingkatkan menjadi 3 kali," kata dia. (end/ant)