21134541
IQPlus, (31/7) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan Indonesia dan Malaysia masih mengkaji kemungkinan untuk menggarap bersama blok minyak dan gas bumi (migas) East Ambalat, yang berlokasi di perbatasan kedua negara.
"Ini belum final, ini masih dalam kajian. Sekali lagi saya katakan bahwa ini masih dalam kajian," ucap Bahlil ketika ditemui di sela-sela Energi Mineral Festival yang digelar di Jakarta, Rabu.
Blok East Ambalat secara geologi berada di Cekungan Tarakan, perairan laut dalam Kalimantan Utara, dengan jarak kurang lebih 80 kilometer di sebelah Timur Kota Tarakan dengan kedalaman air laut berkisar 2 ribu meter, mencakup area seluas 4.735 kilometer persegi.
Blok laut itu mengandung potensi migas yang ditaksir mampu bertahan hingga tiga puluh tahun ke depan.
Bahlil menyoroti wilayah Ambalat yang saat ini diklaim oleh Indonesia dan Malaysia. Meskipun Ambalat memiliki cadangan minyak dan gas bumi (migas), kedua belah pihak tidak bisa mengelola kawasan tersebut sebab masih bersengketa.
Bahlil juga mengumumkan lifting minyak pada hari Rabu (30/7) ini sudah mencapai 608 ribu barel per hari (bph), melampaui target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 605 ribu bph.
"Hari ini saya baru keluar dari kantor, saya lihat di layar monitor yang online, sudah mencapai 608 ribu barel hari in lifting kita," ucapnya. (end/ant)