19859593
IQPlus, (18/7) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyiapkan regulasi untuk mengimpor komoditas energi senilai 10 miliar.15 miliar dolar AS (sekitar Rp244 triliun) dari Amerika Serikat sebagai tindak lanjut dari hasil negosiasi tarif resiprokal AS.
"Dengan proses deal negosiasi ini, maka kami dari Kementerian ESDM sudah harus melakukan langkah-langkah dalam rangka menindaklanjuti dengan Pertamina," ucap Bahlil ketika ditemui di Gedung Kementerian ESDM Jakarta, Jumat.
Bahlil menyampaikan akan menggelar rapat teknis dengan Pertamina untuk membahas komoditas energi yang diimpor dari Amerika Serikat. Sejauh ini, komoditas yang disepakati adalah minyak mentah (crude) dan LPG.
Pertamina pun telah melakukan kerja sama berupa penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan mitranya yang berada di Amerika Serikat ihwal minyak mentah.
Sedangkan, untuk penambahan volume impor LPG dari Amerika Serikat masih dalam tahap penjajakan.
"Dalam paket negosiasi itu, salah satu materinya adalah proposal Indonesia kepada Amerika yang akan membeli kurang lebih sekitar 10 miliar.15 miliar dolar AS LPG, kemudian BBM dan crude (minyak mentah)," kata Bahlil. (end/ant)