29526702
IQPlus, (23/10) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan sejumlah tantangan global maupun domestik yang dihadapi untuk mencapai target realisasi investasi pada 2024 sebesar Rp1.650 triliun.
Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan III 2023 di Jakarta, Jumat, menjelaskan ketegangan dan peperangan yang tengah terjadi di dunia turut mempengaruhi situasi ekonomi, yang sebelumnya tengah mengalami perlambatan.
"Kalau 2024 memang ini tahun yang penuh misteri. Perang Ukraina dan Rusia belum selesai, sekarang muncul perpecahan ketegangan politik di Timur Tengah antara Israel dan Palestina yang ini mengarah konsentrasi besar. Kemudian, ketegangan politik di Laut China juga adem ayem, tapi itu juga bisa berdampak yang kurang bagus," katanya.
Kondisi geopolitik yang tidak menentu itu, lanjutnya, dikhawatirkan memperburuk kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Ia meyakini kondisi tersebut juga akan berdampak pada aliran investasi asing langsung (FDI) termasuk ke Indonesia.
Padahal, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang menjadi destinasi investasi global, khususnya di sektor manufaktur.
Di dalam negeri, kontestasi pilpres juga dinilai akan cukup memberikan pengaruh terhadap aliran investasi. Oleh karena itu, menurut Bahlil, penting untuk menjaga stabilitas politik di tahun politik agar stabilitas ekonomi bisa tetap terjaga.
"Di negara kita, di domestik itu terjadi pemilu yang juga punya keunikan dan problem spesifik tersendiri. Sekarang ada tiga calon, kita tunggu Pak Prabowo akan mencalonkan wakil presiden siapa. Mudah-mudahan setelah mereka mendaftar, mereka bisa adu gagasan, tidak perlu saling mengatakan seperti dulu, kampret, cebong. Adu gagasan saja, biarkan rakyat yang menilai itu akan jauh lebih baik dalam perspektif untuk mendorong stabilitas domestik kita," katanya. (end/ant)