34134901
IQPlus, (8/12) - PT Green Power Group Tbk (LABA) secara resmi merespons isu yang beredar di publik mengenai dugaan deportasi warga negara asing (WNA) berinisial A.S. yang diduga adalah Direktur Utama mereka, An Shaohong.
Melalui laporan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan menyampaikan bahwa mereka belum dapat terhubung dengan An Shaohong pasca-perkembangan informasi yang diunggah oleh pihak Imigrasi Indonesia.
Keterbukaan informasi sementara ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta memberikan transparansi kepada publik dan investor.
Diklaim Urusan Pribadi dan Tak Ganggu Operasional
Dalam keterangannya, LABA menegaskan sedang memverifikasi kebenaran berita yang beredar dengan pihak terkait untuk mendapatkan klarifikasi resmi.
Perseroan menekankan bahwa apabila terdapat masalah keimigrasian atau administratif yang melibatkan Bapak An Shaohong, hal tersebut merupakan urusan pribadi dan tidak berkaitan dengan kegiatan usaha operasional Perseroan.
"Perseroan menegaskan bahwa Perseroan tidak ikut terlibat dengan kasus yang sedang dihadapi oleh Bapak An Shaohong, baik yang ada di dalam negeri maupun dari negara asalnya," tulis manajemen LABA dalam laporannya.
Bisnis Berjalan Normal, RUPSLB Siap Digelar
LABA memastikan bahwa meskipun Direktur Utama sedang menghadapi isu ini, tim manajemen operasional Perseroan tetap berada dalam kendali penuh.
Operasional: Kegiatan operasional Perseroan, baik pada level induk maupun anak perusahaan, tetap berjalan normal dan tidak terdapat gangguan terhadap kegiatan bisnis maupun pelayanan publik.
Kewajiban: Seluruh kegiatan usaha yang sedang berjalan, serta kewajiban Perseroan kepada pelanggan dan pemegang saham, dipastikan tetap berlangsung tanpa gangguan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan penyesuaian yang diperlukan terkait struktur organisasi perusahaan, LABA telah menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Januari 2026. (end)