18837771
IQPlus, (8/7) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta lembaga jasa keuangan (LJK) untuk terus melakukan asesmen atas perkembangan terkini dan melakukan asesmen lanjutan, sehingga diharapkan mampu mengambil langkah antisipatif untuk memitigasi potensi peningkatan risiko ketidakpastian global.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan bahwa OJK sendiri juga mencermati dan melakukan asesmen berkala terhadap perkembangan kondisi geopolitik global yang berpotensi meningkatkan volatilitas pasar keuangan dan kinerja debitur sektor riil yang memiliki eksposur terhadap risiko terkait.
Dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) Juni 2025 di Jakarta, Selasa, Mahendra mengingatkan bahwa lembaga-lembaga internasional kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2025 dan 2026.
Dalam laporan terbarunya, Bank Dunia dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menilai bahwa ketidakpastian perkembangan geopolitik masih membayangi prospek pemulihan ekonomi ke depan.
"Ketidakpastian perdagangan global, utamanya antara AS dan Tiongkok ,sedikit menurun setelah tercapainya kerangka kesepakatan dagang antara kedua negara. Walaupun tentu saja kita melihat perkembangan pada hari ini, keputusan dari AS berkaitan dengan tingkat tarif kepada sejumlah negara-negara lain termasuk Indonesia," kata Mahendra. (end/ant)