28027684
IQPlus, (7/10) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggencarkan program literasi keuangan bagi generasi muda untuk meningkatkan pemahaman mengenai produk dan layanan sektor jasa keuangan termasuk dalam berinvestasi produk keuangan.
Dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke-13 dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2024, OJK kembali menggelar kegiatan OJK Mengajar di Universitas Kuningan (UNIKU), Cirebon, Jumat dengan tema Cerdas Investasi Bagi Generasi Muda (CIREMAI).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi hadir memberikan materi edukasi keuangan pada kuliah umum yang diselenggarakan di Student Center Iman Hidayat UNIKU dan dihadiri oleh 1.000 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIKU secara fisik serta diikuti juga oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas UNIKU secara online.
Dalam paparannya, Inarno mendorong mahasiswa untuk semakin memahami dan memanfaatkan berbagai produk dan layanan sektor jasa keuangan yang semakin mudah diakses sebagai bagian dari perencanaan keuangannya.
Namun, ia berpesan agar mahasiswa tidak terjebak dalam investasi ilegal yang menjanjikan imbal hasil tinggi dan berisiko merugikan konsumen.
"Banyak yang tergoda oleh tawaran yang menggiurkan, tanpa menyadari bahwa investasi tersebut tidak memiliki legalitas yang jelas dan terdaftar pada regulator terkait," ungkapnya..
Inarno berpesan kepada seluruh mahasiswa dan civitas academica untuk berhati-hati dan selalu mengingat prinsip 2L yakni Legal dan Logis, pelajari dan pahami berbagai karakteristik produk dan layanan jasa keuangan mulai dari manfaat, risiko, teknis transaksinya, hingga mekanisme pengaduan masalah.
Inarno juga mengingatkan civitas academica untuk mendorong literasi dan inklusi Keuangan pasar modal masyarakat di Kabupaten Kuningan.
"Saya mengajak seluruh civitas academica yang hadir pada siang hari ini untuk bersama-sama mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan, khususnya di pasar modal dan mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat agar mereka senantiasa memahami dan berhati-hati dalam mengambil keputusan investasinya," tambah Inarno. (end)