04856441
IQPlus, (18/2) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat, nilai transaksi saham di Pulau Dewata menembus Rp3,9 triliun pada 2024 atau naik 71,16 persen jika dibandingkan 2023 yang mencapai Rp2,3 triliun.
"Peningkatan itu seiring jumlah investor pasar modal yang tumbuh double digit," kata Kepala OJK Bali Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Bali, Selasa.
Regulator lembaga jasa keuangan itu mencatat jumlah penanam modal di sektor pasar modal itu selama 2024 mencapai 143.402 berdasarkan single investor identification (SID) atau tumbuh hampir 23 persen dibandingkan 2023.
Adapun nilai kepemilikan saham di Pulau Dewata mencapai Rp5,3 triliun atau naik 18,22 persen dibandingkan 2023.
Di sisi lain, investor untuk instrumen reksa dana dan surat berharga negara (SBN) juga tumbuh masing-masing 25,6 persen dan 23 persen.
Kemudahan berinvestasi saham diperkirakan menjadi salah satu indikator peningkatan pertumbuhan para investor pasar modal di Bali.
Selain itu, sosialisasi dan literasi keuangan yang menyasar generasi muda yang gencar dilakukan regulator dan lembaga jasa keuangan juga berperan meningkatkan investor saham di Pulau Dewata.
Sebagai gambaran, hanya dengan minimal Rp100 ribu, investor pemula yakni generasi muda sudah bisa berinvestasi saham.
OJK Bali bersama lembaga jasa keuangan lainnya di Bali melaksanakan edukasi keuangan salah satunya melalui gerakan nasional cerdas keuangan. (end/ant)