08536752
IQPlus, (27/3) - PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan (LKT) 2024. Pada tahun buku 2024, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp910,5 miliar atau meningkat 12% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 (YoY).
Pendapatan Perseroan dikontribusi oleh 3 besar lini bisnis jasa yaitu Personnel Support & Office Services, Technical Services dan Security Services. Dan kenaikan pendapatan berasal dari penambahan volume bisnis atau penambahan jumlah tenaga outsourcing dari klien/mitra eksisting di sektor Logistics & Deliveries, IT Services & Consulting, Agricultural Products, Computer Hardware, Bank, Specialty, Networking Equipment, Professional Services dan Auto Components. Serta adanya penambahan pendapatan yang berasal dari klien/mitra baru pada sektor Machinery dan Toba....
Laba Kotor Perseroan pada tahun buku 2024 tercatat sebesar Rp31,3 miliar atau mengalami penurunan sebesar 28% secara YoY. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan beban pokok pendapatan yang disebabkan oleh persaingan bisnis di industri jasa outsourcing yang semakin ketat khususnya pada lini bisnis jasa Technical Services. Hal ini mengakibatkan tekanan yang signifikan pada margin keuntungan yang diperoleh Perseroan atau management fee yang semakin tergerus.
Laba Bersih Perseroan pada tahun buku 2024 mengalami penurunan, hal ini sejalan dengan penurunan Laba Kotor yang terjadi. Laba Bersih menurun sebesar 199% secara YoY atau mengalami kerugian sebesar Rp16,5 miliar. Perseroan telah berhasil mencapai efisiensi dan menekan biaya operasional yang terlihat dari penurunan Biaya Umum & Administrasi sebesar 6% secara YoY.
"Industri jasa outsourcing menghadapi tantangan dan kondisi kompetisi bisnis yang masih belum banyak berubah hingga tahun 2024. Perseroan telah melakukan upaya dengan melakukan penguatan & fokus bisnis pada klien/mitra eksisting serta upaya penambahan pendapatan dari klien/mitra baru. Kendati demikian peningkatan pendapatan Perseroan tersebut belum dapat mengimbangi peningkatan atas beban pokok pendapatan, yang menyebabkan penurunan Laba kotor dan Laba bersih sehingga Perseroan masih mengalami kerugian pada tahun 2024 atau masih berlanjut merugi sejak tahun 2023," jelas Direktur Utama Perseroan, Suwignyo.
Prospek Bisnis dan Upaya ke Depan
Potensi pasar dari pengguna jasa outsourcing ke depannya masih sangat terbuka lebar, karena para klien/mitra dituntut untuk fokus pada kompetensi inti atau utama mereka sehingga mereka akan memanfaatkan jasa outsourcing guna mendapatkan efisiensi biaya tanpa terganggu dengan hal-hal administratif dari kegiatan non-inti mereka, mendapatkan tenaga kerja trampil sesuai dengan kebutuhan mereka, serta mendapatkan fleksiblitas karena dengan cepat dapat menyesuaikan jumlah tenaga outsourcing yang sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.
Kendati demikian, perkiraannya industri jasa outsourcing masih akan menghadapi dinamika pasar yang terus berubah dan tantangan persaingan bisnis yang semakin ketat karena adanya tekanan penurunan margin fee. Namun Perseroan masih tetap memiliki optimisme yang tinggi dalam menggarap pangsa pasar ini. Keyakinan ini didasari oleh upaya strategi inovatif Perseroan dengan melakukan pengembangan layanan yang tidak hanya menyediakan tenaga kerja outsourcing saja, tetapi juga menawarkan solusi layanan yang terintegrasi dan komprehensif yang memiliki margin lebih baik serta berfokus pada kompetensi layanan yang dimiliki Perseroan.
Selain itu upaya langkah-langkah strategis lainnya berupa penguatan fundamental bisnis akan terus dilakukan seperti melakukan perluasan pasar dan menggarap peluang bisnis lainnya dengan cara masuk pada segmen bisnis yang masih bisa memberikan tingkat margin yang lebih baik, melakukan efisiensi dengan mengevaluasi struktur biaya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan, memperkuat proses bisnis dan tata kelola risk management & control untuk meminimalisir seluruh risiko, serta memperhatikan kebutuhan kilen/mitra dalam upaya meningkatkan kepuasan klien/mitra. (end)