21925440

IQPlus, (8/8)- Dow anjlok sementara Nasdaq berakhir pada rekor baru pada hari Kamis karena pasar bergulat dengan kekhawatiran atas valuasi ekuitas yang tinggi mengingat kebijakan perdagangan agresif Presiden Donald Trump.

Sesi yang beragam mencerminkan kegelisahan yang masih ada saat kenaikan tarif baru AS mulai berlaku

"Masalah tarif ini masih menjadi beban bagi pasar karena pasar mempertimbangkan dampaknya terhadap inflasi dan pendapatan," ujar analis Briefing.com, Patrick O,Hare.

"Ada kekhawatiran bahwa pasar akan bertindak terlalu acuh tak acuh terhadap tarif ini."

Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,5 persen pada 43.968,64.

Indeks S&P 500 yang berbasis luas turun 0,1 persen menjadi 6.340,00, sementara Indeks Komposit Nasdaq yang kaya teknologi naik 0,4 persen menjadi 21.242,70, rekor tertinggi baru

Berdasarkan kebijakan Gedung Putih yang diumumkan sebelumnya, bea masuk naik dari 10 persen ke tingkat antara 15 persen dan 41 persen untuk daftar mitra dagang.

Saham telah naik hampir sepanjang musim panas karena investor telah menganut pandangan bahwa ekonomi AS tetap kokoh dan dampak pungutan yang lebih tinggi tidak seburuk yang ditakutkan.

Namun, beberapa pengamat pasar memperkirakan akan terjadi penurunan mengingat valuasi yang diperkirakan akan menghasilkan pertumbuhan laba yang signifikan.

Saham Intel turun 3,1 persen karena Trump meminta CEO pembuat chip tersebut, Lip-Bu Tan, untuk mengundurkan diri setelah seorang senator Republik mengemukakan kekhawatiran keamanan nasional atas hubungannya dengan perusahaan-perusahaan di China.

Saham Eli Lilly anjlok 14,2 persen meskipun melaporkan laba hampir dua kali lipat karena pendapatan yang lebih tinggi.

Saham Airbnb turun 8,0 persen karena kekecewaan terhadap prospek perusahaan. Perusahaan penyewaan liburan tersebut menggambarkan permintaan yang menggembirakan, tetapi memperingatkan angka pertumbuhan yang lemah di akhir tahun. (end/AFP)