07929648
IQPlus, (21/3) - Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Damar Latri Setiawan mengatakan ada beberapa faktor eksternal yang memengaruhi kenaikan harga emas Antam menjadi Rp1.774.000 per gram pada hari Kamis (20/3).
Kenaikan harga tersebut menandai harga emas Antam yang kembali mencetak rekor pada Kamis. Harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia terus mengalami lonjakan sejak tiga hari sebelumnya, dengan total kenaikan harga jual sebesar Rp35.000.
Damar menjelaskan, kenaikan harga emas dipengaruhi oleh kondisi global yang mana para investor saat ini cenderung memilih instrumen investasi yang lebih aman (safe haven), salah satunya emas.
"Ketika dunia mengalami ketidakpastian seperti krisis ekonomi, resesi atau inflasi yang tinggi, investor biasanya mencari aset yang aman, salah satunya emas," kata Damar di Jakarta, Kamis.
Selain itu, kebijakan moneter bank sentral AS alias The Fed yang memberlakukan kebijakan suku bunga rendah membuat investor tidak tertarik untuk menanamkan modal di pasar uang sehingga memilih emas sebagai instrumen lindung nilai (hedging).
Di samping itu, ketegangan geopolitik turut berkontribusi mengerek harga emas. Sebab, investor cenderung lebih memilih aset yang aman dari ketidakpastian global.
"Emas juga salah satu instrumen yang bisa menahan inflasi, ketika inflasi di suatu negara meningkat, biasanya investor akan beralih ke emas untuk mempertahankan nilai kekayaannya," terangnya.
Faktor yang lain yakni permintaan dan penawaran terhadap emas.
"Hal ini sangat wajar ketika supply sedikit dan demand sedang banyak membuat harga emas ikut melambung," kata Damar. (end/ant)