02348650
IQPlus, (24/1) - Pemerintah terus menggencarkan upaya mendongkrak produksi minyak dan gas bumi di dalam negeri guna memenuhi peningkatan kebutuhan nasional.
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan berbagai metode seperti enhanching oil recovery (EOR), water flood, hingga chemical didorong demi menggenjot produksi migas.
"Pada kuartal pertama tahun 2024 ini, pemerintah sudah menyiapkan program dan strategi khusus. Programnya sudah ada dan tinggal di-launching saja," katanya.
Menteri ESDM mengungkapkan dua penemuan cadangan gas raksasa (giant discovery), yaitu Geng North, Ganal, sebesar 5 trillion cubic feet (TCF) dan Layaran, South Andaman, 6 TCF memberi harapan baru. Data WoodMackenzie, Rystad Energy, dan S&P Global menyebutkan penemuan potensi gas itu masuk 5 biggest discoveries pada 2023.
Hal itu menorehkan Indonesia sebagai pencetak rekor baru dalam penemuan sumber daya migas sejak 23 tahun terakhir setelah Lapangan Abadi, Masela.
"Ini akan kita dorong kepastian produksinya bisa dicapai tahun 2030 dan harus bisa dimanfaatkan," ungkap Menteri Arifin.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan keberadaan migas masih menjadi sumber energi vital dengan sumbangsih ke negara yang juga besar.
Selama 2023, penerimaan negara bertambah Rp230,4 miliar lewat badan layanan umum (BLU) migas yang menjadi tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Sementara, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) menyumbang Rp117 triliun atau 113 persen dari target. Nilai investasi migas juga naik 12 persen atau 15,6 miliar dolar AS dengan rincian 13,72 miliar dolar dari sisi hulu dan 1,88 miliar dolar dari hilir.
Pada 2024, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pun mematok angka investasi sebesar 17,7 miliar dolar AS. "Kita cukup optimistis dunia tertarik dengan (migas) Indonesia," sebut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. (end/ant)