28938748
IQPlus, (17/10) - Pemerintah fokus mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen melalui perbaikan iklim investasi dan serapan belanja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan sektor swasta tetap menjadi motor utama dalam menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan meski APBN berperan penting sebagai katalis.
Untuk investasi, kata Suahasil, poin pentingnya terletak pada kepercayaan terhadap iklim investasi.
Maka dari itu, pemerintah berupaya untuk memperkuat kepastian hukum, mempercepat reformasi struktural, serta mendorong pembangunan infrastruktur dan penguatan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan keyakinan investor terhadap iklim investasi di Indonesia.
Selain mendorong iklim investasi di sektor riil, Suahasil juga menyoroti pentingnya stabilitas sektor keuangan dan pasar modal untuk menjaga kepercayaan investor.
Dengan kolaborasi kebijakan fiskal yang efektif, reformasi struktural yang berkelanjutan, dan kepastian hukum yang kuat, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Masyarakat mau bekerja di perekonomian kita, menciptakan kegiatan ekonomi, dan nanti ujungnya kontribusif saja. Kita kembalikan lagi ke dalam bentuk infrastruktur, logistik, SDM, pendidikan, kesehatan, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Jadi iklim investasi adalah kata kuncinya," ujarnya.
Adapun soal serapan anggaran, Suahasil menggarisbawahi pentingnya disiplin eksekusi anggaran dalam mendukung efektivitas kebijakan fiskal.
Ia mengingatkan seluruh kementerian/lembaga untuk mempercepat realisasi belanja negara, terutama di triwulan terakhir tahun anggaran.
"Tugas kami sebagian adalah APBN. Kami pastikan APBN yang 14 persen jalan dengan baik. Jadi kalau Menteri Keuangan Purbaya bilang, APBN-nya dijalankan. Kalau sudah dikasih anggaran, dieksekusi. Jangan sudah dikasih anggaran terus nggak dieksekusi," tutur Suahasil. (end/ant)