17651258
IQPlus, (26/6) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) resmi melakukan kerja sama dengan Al Qilaa International Group, perusahaan pengembang asal Qatar, untuk mengembangkan proyek perumahan vertikal berskala besar di Indonesia.
Dalam memulai proyek perumahan vertikal ditandai dengan acara Peluncuran Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Perumahan oleh PT Al Qilaa International Indonesia yang digelar di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, pada Kamis (26/6/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Satuan Tugas Perumahan Hashim S. Djojohadikusumo; Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah; Wakil Menteri BUMN sekaligus COO Danantara Dony Oskaria; Chairman PT Al Qilaa International Indonesia Sheikh Abdulaziz Al Thani; Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Nixon L.P. Napitupulu; Direktur Utama PT China Communications Construction Indonesia Zhang Huaping; Direktur Utama Risjadson Land Stefan Mahir; serta Direktur Utama DLS Consultancy Pte. Ltd. Eugene Seah.
Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam mendukung target nasional pembangunan satu juta unit vertical housing setiap tahun sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari visi besar pemerintah untuk mempercepat penyediaan perumahan layak bagi masyarakat.
"Sebagaimana pidato Bapak Presiden di Singapura beberapa hari yang lalu, bahwa Indonesia komit membangun 1 juta unit yang vertical housing setiap tahun. Dan Al Qilaa dan grup datang untuk komitmen 1 juta. Dan kita ingin sebagai Kementerian baru Pak Hashim melayani teman-teman kita ini dalam proses pembangunan ini," ujar Fahri Hamzah.
Kepala Satuan Tugas Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo, mengapresiasi kerja sama ini dan menyebut bahwa pembangunan perumahan merupakan prioritas nasional.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah akan menyinergikan penggunaan lahan negara untuk mendukung realisasi proyek di seluruh wilayah Indonesia.
"Presiden Prabowo menerima laporan tahun lalu, bahwa ada 15 juta keluarga yang masih menunggu, yang berharga, dan terhormat. Berharga terjangkau, tapi bisa memberikan kehidupan yang bermartabat. Tidak perlu tinggal di kumuh-kumuh, tidak perlu tinggal di gubuk-gubuk. Jadi ini adalah, saya pikir saya akan mengatakan misi suci untuk membawa orang-orang keluar dari kekacauan dan kekacauan," ujar Hashim.
"Jadi lahan-lahan pemerintah akan nanti diikutsertakan untuk proyek-proyek ini, dan proyek-proyek selanjutnya. Bukannya di Jakarta, tapi seluruh Indonesia," tambahnya.
Chairman PT Al Qilaa International Indonesia, Sheikh Abdulaziz Al Thani, menyampaikan komitmen dan apresiasinya terhadap dukungan pemerintah Indonesia dalam menyediakan hunian terjangkau dan bermartabat bagi masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada adik saya, Hashim, yang telah mendukung proyek ini dan mempercayai proyek ini untuk orang miskin dan orang biasa dengan harga yang terjangkau dan menjadi proyek yang unik," ucap Sheikh Abdulaziz.
Pada tahap awal, Al Qilaa akan membangun sebanyak 50.000 unit hunian vertikal. Proyek ini akan dilengkapi berbagai fasilitas umum seperti kolam renang, pusat penitipan anak (nursery), sekolah, area tidur yang layak, dan ruang komunal.
"Jadi kami akan menjual proyek ini dengan harga yang bagus dan kita akan menambahkan swimming pool, nursery, sekolah, area tidur, daerah bawah, dan fasilitas. Saya harap Anda akan melihatnya segera. Kami sedang bekerja di posisi ini," imbuhnya.
Wakil Menteri BUMN sekaligus COO Danantara, Dony Oskaria, juga menyampaikan dukungan terhadap proyek ini. Ia menyatakan bahwa banyak lahan tidak produktif yang dapat dimanfaatkan dalam kolaborasi strategis penyediaan hunian layak.
"Tentu saja ini kami berkomitmen penuh, Pak Hashim, untuk men-support program ini. Kita punya banyak lahan yang tidak produktif, yang bisa kita kerjasamakan, yang nantinya tentu kita lakukan ini menjadi satu milestone besar di dalam proyek perumahannya diarahkan kepada Bapak Presiden," katanya.
Dari sektor perbankan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) menyatakan dukungannya melalui penyediaan pembiayaan. Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, mengungkapkan bahwa BTN telah mulai membahas detail teknis bersama para pemangku kepentingan.
"Kalau lihat gambarnya, saya juga melihat kualitasnya bagus. Dan ini sangat serius. Kedua juga, secara teknis kita juga sudah mulai back and forth, diskusi mengenai detail teknis," ujar Nixon.
"Saya yakin sekali, karena saya pengalaman yang lihat apartemen atau proyek seperti ini, dengan harga yang sangat terjangkau, saya yakin ini akan sukses," pungkasnya.
Pemerintah Indonesia berharap kerja sama ini dapat menjadi akselerator penyediaan hunian yang berkualitas dan terjangkau serta mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat di berbagai wilayah Tanah Air. (end)