26359009
IQPlus, (20/9) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyusun arah pembangunan jangka panjang untuk 20 tahun dengan menitikberatkan pembangunan ekonomi berbasis pariwisata dan industri pengolahan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB Iswandi mengatakan Nusa Tenggara Barat memiliki potensi sumber daya alam melimpah yang dapat mendukung pengembangan sektor pariwisata dan industri pengolahan.
"Ketika mentransformasi ekonomi menuju non tambang, maka pariwisata harus menjadi pilihan atau prioritas," ujarnya dalam penyataan di Mataram, Jumat.
Iswandi menuturkan Nusa Tenggara Barat pernah memiliki tren pertumbuhan ekonomi yang sangat baik saat angka kunjungan wisatawan ke daerah itu mendekati angka 4 juta orang.
Pada 2019, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat mencapai 3,70 juta orang yang terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 2,15 juta orang dan wisatawan nusantara mencapai 1,55 juta orang.
Adapun nilai kontribusi pariwisata saat itu berupa akomodasi dan makan-minum mencapai Rp2,68 triliun.
Menurut Iswandi, Nusa Tenggara Barat perlu melihat Bali di mana roda perekonomian Pulau Dewata itu digerakkan oleh sektor non tambang, yakni pariwisata.
Pada 2019, menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali mencapai 16,82 juta orang dengan nilai kontribusi pariwisata terhadap ekonomi sebesar Rp58,69 triliun.
"Ketika NTB ingin meningkatkan kontribusi non tambang, maka NTB (juga) harus memacu industri pengolahan," kata Iswandi. (end)