10426614
IQPlus, (15/4) - PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX), distributor alat berat terintegrasi membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 2,10 triliun pada FY2024, meningkat 7,1% dibandingkan Rp 1,96 triliun pada FY2023. Pertumbuhan ini didorong oleh pendapatan segmen-segmen nonpenjualan unit alat berat yang mengalami peningkatan signifikan.
Segmen suku cadang mencatatkan pertumbuhan sebesar 26,2% YoY menjadi Rp 437,69 miliar dibandingkan Rp 346,69 miliar pada FY2023. Sementara itu, jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan melonjak 120,5% YoY menjadi Rp 295,27 miliar dari Rp 133,91 miliar pada tahun sebelumnya.
Dalam siaran pers (14/4) disebutkan Segmen sewa juga mengalami kenaikan 26,4% YoY menjadi Rp 142,91 miliar dari Rp 113,00 miliar pada FY2023, dengan kontribusi utama dari sewa alat berat yang tumbuh 26,8% menjadi Rp 131,39 miliar dari Rp 103,65 miliar.
Di sisi lain, segmen penjualan unit alat berat terkoreksi 10,4% YoY menjadi Rp 1,22 triliun dibandingkan Rp 1,37 triliun pada FY2023. Dengan demikian, kontribusi dari segmen non-penjualan alat berat berhasil menjaga kinerja pendapatan secara keseluruhan.
Andry B. Limawan, Direktur Utama PT Kobexindo Tractors Tbk, mengatakan, "Pertumbuhan di segmen di luar penjualan unit alat berat mencerminkan keberhasilan strategi sinergi antar segmen yang telah kami jalankan dalam beberapa tahun terakhir."
Ditambahkan, "Dengan portofolio bisnis yang lebih seimbang, Perseroan dapat mengurangi ketergantungan pada satu segmen tertentu. Sinergi antar segmen ini memungkinkan kami untuk lebih adaptif dalam menghadapi dinamika pasar, sekaligus menjadi langkah mitigasi risiko yang efektif jika terjadi perlambatan di salah satu segmen usaha.
Dengan pertumbuhan pendapatan yang positif, laba kotor KOBX juga mengalami kenaikan sebesar 18,4% YoY menjadi Rp383,62 miliar pada FY2024, dibandingkan Rp324,12 miliar di FY2023. Peningkatan ini mencerminkan efektivitas strategi diversifikasi yang dilakukan perusahaan.
Dari sisi laba usaha, KOBX berhasil mencatatkan perbaikan kinerja yang signifikan. Pada FY2024, laba usaha mencapai Rp101,70 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya yang masih mencatatkan rugi usaha sebesar Rp16,43 miliar. Peningkatan ini menunjukkan efisiensi operasional yang lebih baik, terutama dari sisi pengelolaan beban usaha.
Pada bottom line, KOBX membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp55,52 miliar di FY2024. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya beban bunga dan turunnya pendapatan non-operasional.
Namun, angka ini menunjukkan perbaikan dibandingkan rugi tahun sebelumnya sebesar Rp84,83 miliar (FY2023).
"Hal ini merupakan indikasi bahwa strategi efisiensi dan diversifikasi yang diterapkan on track dan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan secara keseluruhan," Jelas Andry Limawan.
Manajemen KOBX tetap optimistis terhadap prospek bisnis ke depan. Dengan sinergi antarsegmen dan strategi diversifikasi yang telah dijalankan, perusahaan memiliki fondasi yang lebih kuat dalam menghadapi dinamika pasar. Fokus pada efisiensi dan pertumbuhan di segmen non-penjualan alat berat diharapkan dapat menjaga kinerja perusahaan tetap solid dalam jangka panjang. (end)