21037688
IQPlus, (29/7) - PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) menyampaikan Total Pendapatan untuk 1H2024 naik secara stabil sebesar 22,9% YOY menjadi US$38,3 juta. Hal tersebut didukung oleh kenaikan yang tinggi sebesar 41,5% YOY atas pendapatan divisi Kapal Milik menjadi US$27,2 juta pada 1H2024 dibandingkan dengan US$19,2 juta pada 1H2023. Hal ini disebabkan oleh kenaikan secara terusmenerus atas tarif sewa kapal OSV dengan rata-rata 39,8% lebih tinggi di 1H2024 dibandingkan dengan rata-rata pada 1H2023.
Untuk Laba Kotor Wintermar untuk 1H2024 melonjak 90,4% YOY menjadi US$10,4 juta dari US$5,4juta pada 1H2023, hal ini didorong oleh kenaikan tarif sewa atas Kapal Milik, sementara Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan mencapai US$13,4 juta untuk periode yang sama atas pembukuan keuntungan besar dari penjualan kapal Perusahaan.
Divisi Kapal Milik Pada paruh pertama tahun 2024, Laba Kotor dari divisi Kapal Milik melonjak 153,9% YOY menjadi US$8,0 juta didukung oleh Pendapatan Kapal Milik sebesar US$27,2 juta dibandingkan dengan US$19,2 juta pada 1H2023. Peningkatan signifikan ini terutama disebabkan oleh tarif sewa yang lebih tinggi bersamaan dengan peningkatan utilisasi armada dari 61% di 1H2023 menjadi 67% di 1H2024.
Pendapatan 2Q2024 tetap menguat meskipun terjadi penjualan atas satu Platform Supply Vessel (PSV), satu Fast Utility Vessel (FUV), dan satu Anchor Handling Tug (AHT) selama kuartal tersebut, hal ini mencerminkan kekuatan pasar acuan karena tarif sewa yang lebih tinggi mampu mengimbangi lebih sedikitnya kapal operasional pada 2Q2024 dibandingkan dengan 1Q2024.
Terdapat beberapa perkembangan positif di segmen Kapal High Tier pada kuartal kedua. Dua PSV mengakhiri kontrak jangka panjang pada akhir April 2024, yang mana kemudian satu diantaranya dikontrak ulang dengan tarif pasar yang lebih dari dua kali lipat dari tarif sewa sebelumnya, sementara yang lainnya menjalani docking besar. PSV yang lebih tua dijual pada bulan April dengan harga yang sangat menguntungkan dengan hamper dua kali lipat dari nilai bukunya. Meskipun telah menjual tiga kapal pada 2Q2024, laba kotor untuk 2Q2024 tetap sedikit lebih tinggi QOQ di angka US$4,1 juta ibandingkan dengan US$3,9 juta di 1Q2024. Ini mencerminkan kuatnya permintaan pasar untuk kapalkapal ini.
Biaya Langsung Kapal Milik naik sebesar 19,3% YOY, mencapai US$19,2 juta dari sebelumnya US$16,1 juta di 1H2023. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh biaya perawatan yang lebih tinggi (+78,2% YOY) dari US$2,3 juta di 1H2023 menjadi US$4,1 juta di 1H2024. Hal ini muncul akibat persiapan satu kapal high tier untuk pekerjaan di luar negeri dan docking besar atas satu PSV setelah kontrak jangka panjangnya berakhir.
Biaya Operasional naik sebesar 19,0% YOY, dari US$1,9 juta di 1H2023 menjadi US$2,3 juta pada 1H2024, akibat semakin banyak kapal yang beroperasi di luar Indonesia di mana biaya agensi dan biaya lainnya lebih tinggi. Biaya Awak Kapal juga meningkat sebesar 15,3% YOY, menjadi US$5,0 juta dari US$4,4 juta di 1H2023, memperhitungkan gaji dan tunjangan yang lebih tinggi untuk awak kapal yang bekerja secara internasional. (end)