PEREKONOMIAN ARAB SAUDI KEMBALI MENYUSUT AKIBAT PEMOTONGAN PRODUKSI MINYAK

  • Info Pasar & Berita
  • 01 Feb 2024

03131285

IQPlus, (1/2) - Perekonomian Arab Saudi mengalami kontraksi pada kuartal keempat. Kondisi itu terjadi karena eksportir minyak mentah terbesar di dunia tersebut memperpanjang pengurangan produksi minyaknya dalam upaya untuk menaikkan harga.

Mengutip The Business Times, Kamis, 1 Februari 2024, Produk Domestik Bruto (PDB) menyusut 3,7 persen dari tahun sebelumnya, setelah penurunan sebesar 4,4 persen pada kuartal sebelumnya, menurut data awal yang dirilis oleh badan statistik kerajaan. Untuk 2023 secara keseluruhan, PDB menyusut 0,9 persen.

Kemerosotan yang dimulai dengan pengurangan produksi sebagian besar masih terbatas pada industri energi, dengan aktivitas minyak turun sebesar 16 persen pada kuartal keempat. Pertumbuhan kegiatan non-minyak, yang merupakan mesin penciptaan lapangan kerja, mencapai 4,3 persen.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan perekonomian menyusut 1,1 persen tahun lalu, ketika Arab Saudi memperpanjang pengurangan produksi yang menyebabkan negara itu memproduksi 9 juta barel per hari, terendah dalam beberapa tahun.

Meskipun IMF memperkirakan kerajaan tersebut akan kembali mengalami pertumbuhan pada tahun ini dan tahun depan, proyeksinya untuk Arab Saudi mengalami penurunan peringkat terbesar pada 2024 setelah Argentina di Kelompok 20.

Menyusul surplus anggaran pertama dalam hampir satu dekade pada 2022, kerajaan tersebut menulis ulang rencana belanja jangka menengahnya dan beralih dari perkiraan surplus selama bertahun-tahun menjadi defisit hingga setidaknya 2026 seiring dengan percepatan belanja negara.

Arab Saudi harus menunda beberapa proyek yang diluncurkan sebagai bagian dari rencana transformasi ekonomi Putra Mahkota Mohammed Salman hingga melewati 2030. (end/ba)

Kembali ke Blog