11952728

IQPlus, (29/4) - Perekonomian global kemungkinan mempertahankan momentumnya yang kuat hingga akhir tahun ini dan memasuki 2025, berlawanan dengan ekspektasi sebelumnya mengenai perlambatan, menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom. Mereka juga mengatakan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan lebih mungkin terjadi daripada pelemahan.

Mengutip Reuters, Senin, 29 April 2024, pergeseran prospek pertumbuhan ini membawa tantangan tersendiri bagi bank sentral, yang menaikkan suku bunga secara berturut-turut untuk mencoba menurunkan inflasi sesuai target, namun kini mungkin harus menunggu lebih lama lagi sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga.

Di antara negara dengan perekonomian yang lebih besar, Amerika Serikat dan India diperkirakan memberikan kontribusi terbesar terhadap peningkatan pertumbuhan. Tidak ada penurunan dalam pandangan konsensus untuk zona euro atau ekonomi nomor dua Tiongkok, menurut jajak pendapat Reuters pada 27 Maret-25 April terhadap 500 ekonom yang mencakup 48 negara.

Pertumbuhan global diperkirakan sebesar 2,9% tahun ini, lebih cepat dari 2,6% dalam jajak pendapat Januari, diikuti oleh 3,0% pada 2025. Lebih dari 90% kontributor umum meningkatkan pandangan mereka dan masih mengatakan ada peluang signifikan bahwa pertumbuhan bisa menjadi lebih kuat.

Mayoritas 60% ekonom, 98 dari 162, mengatakan perekonomian global tahun ini kemungkinan besar akan tumbuh lebih cepat dari perkiraan mereka dibandingkan dengan melemahkan prediksi mereka.

"Kami terus dikejutkan oleh ketahanan perekonomian global. Kini, sebagian dari hal tersebut adalah kami memasuki tahun ini dengan ekspektasi yang lemah, kami mengira akan terjadi perlambatan pada tahun ini," kata Kepala Ekonom Global Citi Nathan Sheets.

"Sejauh ini kami telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi global di sejumlah negara termasuk negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, serta Eropa hingga batas tertentu. Jadi rasanya solid," pungkasnya. (end/ba)