33643181
IQPlus, (3/12) - PT GTS Internasional Tbk (GTSI) resmi menandatangani dua fasilitas kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) pada 1 Desember 2025. Fasilitas tersebut terdiri atas Perjanjian Kredit Investasi dengan nilai maksimum Rp365 miliar serta Perjanjian Fasilitas Kredit Tidak Langsung berupa Standby Letter of Credit (SBLC) dengan plafon hingga USD50 juta. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama GTSI, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
Dalam perjanjian tersebut, fasilitas Kredit Investasi Refinancing Kapal diberikan dengan limit Rp365 miliar yang dialokasikan untuk refinancing kapal LNG Carrier Danaputri 1 milik perseroan. Kredit ini memiliki tenor 60 bulan, termasuk masa tenggang (grace period) selama enam bulan, dengan suku bunga tetap sebesar 8%.
Selain itu, GTSI juga memperoleh fasilitas Standby L/C dengan limit maksimal USD50 juta. Fasilitas ini digunakan sebagai jaminan pembayaran pembelian bahan baku bagi perseroan dan anak usaha. Tenor fasilitas ditetapkan selama 12 bulan. Sebagai bagian dari persyaratan, GTSI wajib menempatkan dana jaminan berupa deposito sebesar 20% dari plafon, atau sekitar USD10 juta, yang akan dipenuhi melalui pencairan sebagian dari fasilitas refinancing kapal serta melalui pemenuhan berjenjang pada setiap penerbitan SBLC.
Perseroan menegaskan bahwa hubungan GTSI dan BNI bersifat independen serta tidak memiliki keterkaitan afiliasi. Sementara itu, penggunaan dana dari fasilitas kredit akan diarahkan untuk mendukung pembiayaan modal kerja, guna memperkuat likuiditas dan operasional perusahaan.
Transaksi ini dikategorikan sebagai Transaksi Material karena nilainya melebihi 20% ekuitas perseroan. Namun demikian, transaksi ini termasuk dalam pengecualian sebagaimana diatur dalam POJK No. 17/POJK.04/2020, sehingga perseroan hanya wajib menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik.
GTSI menyampaikan bahwa fasilitas kredit yang diperoleh akan memberikan dampak positif bagi perseroan, terutama dalam memperkuat modal kerja dan likuiditas. Dengan demikian, perseroan optimistis hal ini akan meningkatkan performa operasional dan finansial ke depan. (end)