07643135
IQPlus, (18/3) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung pengembangan bisnis gudang beku (cold storage/CS) untuk memperluas distribusi dan menjaga stabilitas harga ikan di Indonesia dengan mendampingi wirausahawan yang ingin mengoptimalkan peluang bisnis tersebut.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS) KKP Budi Sulistiyo mengatakan peluang usaha CS sangat menjanjikan terutama di daerah yang menjadi sentra produksi ikan.
Dia menuturkan, sebagai usaha yang bergerak di bidang penyimpanan ikan, gudang beku bermanfaat untuk mempertahankan mutu, menjaga harga jual, serta dapat memperluas jangkauan distribusi.
"Cold storage juga dapat menjadi buffer stock untuk menjembatani saat musim puncak dan paceklik," kata Budi dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Budi mencontohkan analisis bisnis CS portabel 100 ton tanpa Air Blast Freezer (ABF), memerlukan modal investasi Rp4,5 miliar dengan biaya operasional bulanan Rp2,6 miliar. Investasi tersebut memiliki internal rate return (IRR) sebesar 60,75 persen dengan payback period selama 3,3 tahun.
Sedangkan apabila dibutuhkan tambahan ABF kapasitas 2 ton, CS dengan kapasitas 100 ton tersebut memerlukan investasi sebesar Rp5,5 miliar dengan biaya operasional bulanan Rp2,7 miliar, IRR 45,54 persen serta payback period menjadi 4,5 tahun. (end/ant)