PERSAINGAN KIAN KETAT, FAST ANDALKAN TIGA PILAR STRATEGI UNTUK JAGA MARKET SHARE

  • Info Pasar & Berita
  • 03 Des 2025

33643772

IQPlus, (3/12) - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola jaringan KFC di Indonesia, mencatat penurunan pendapatan pada dua kuartal terakhir tahun 2025. Perseroan menyebut melemahnya daya beli masyarakat menjadi faktor utama yang menekan penjualan di tengah persaingan industri makanan cepat saji yang semakin ketat.

Manajemen FAST menjelaskan bahwa koreksi pendapatan merupakan dampak dari tekanan ekonomi makro yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga. Untuk menjaga kinerja, perusahaan menyiapkan dua strategi utama, yakni memperkuat value proposition produk dan meningkatkan intensitas promosi.

"Perseroan menyediakan produk dengan penawaran nilai yang lebih menarik melalui program promosi berkelanjutan serta peluncuran produk baru mulai pertengahan Desember hingga periode Lebaran dan libur sekolah," demikian keterangan perusahaan. Selain itu, FAST juga menggenjot kampanye pemasaran melalui televisi, media sosial, dan kanal promosi lainnya untuk menjaga loyalitas konsumen.

Di sisi lain, FAST menghadapi persaingan yang semakin dinamis, tidak hanya dari jaringan cepat saji internasional seperti McDonalds, Richeese, dan A&W, tetapi juga dari ritel modern seperti FamilyMart dan Lawson yang mulai menjual produk ayam goreng dengan harga lebih terjangkau. Dominasi jaringan lokal seperti Hisana, Sabana, dan Rocket Chicken yang kian menjamur juga menambah tekanan kompetitif.

Untuk menjaga pangsa pasar, FAST mengandalkan tiga pilar strategi yakni kualitas produk dengan nilai kompetitif, pelayanan optimal, serta penyajian aset gerai yang unggul guna memperkuat pengalaman pelanggan.

Manajemen menegaskan bahwa perseroan tidak akan terjebak dalam perang harga. FAST justru mengutamakan diferensiasi nilai secara menyeluruh sebagai fondasi mempertahankan posisi di industri quick service restaurant (QSR) di tengah penurunan daya beli dan perubahan perilaku konsumen. (end)


Kembali ke Blog