17838194

IQPlus, (27/6) - Sebuah survei baru-baru ini terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok di AS menemukan bahwa sebagian besar perusahaan tetap optimistis terhadap pasar dalam jangka panjang meskipun terdapat kekhawatiran yang meningkat mengenai hubungan AS-Tiongkok dan lingkungan bisnis yang lebih luas.

Survei tahunan yang dilakukan oleh Kamar Dagang Umum Tiongkok di AS menemukan bahwa hampir 60% perusahaan bertujuan untuk mempertahankan tingkat investasi yang stabil dan sekitar 30% berencana untuk meningkatkannya.

"Optimisme jangka panjang tetap ada, dengan mayoritas menyatakan ekspektasi pendapatan masa depan yang positif," kata CGCC, seraya menambahkan bahwa survei tersebut mencerminkan rasa optimisme, tekad, dan ketahanan yang patut dipuji, dikutip dari CNBC International, Kamis, 27 Juni 2024.

Survei tersebut dilakukan pada April dan Mei tahun ini, melakukan survei terhadap hampir 100 perusahaan Tiongkok di berbagai industri mengenai kinerja dan prospeknya.

Laporan tersebut mengatakan perusahaan-perusahaan Tiongkok tetap berkomitmen terhadap pasar AS meskipun terdapat sentimen negatif terhadap lingkungan bisnis secara keseluruhan di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Lebih dari 60% responden survei melihat lingkungan bisnis yang memburuk di AS. Sementara itu, tingkat kekhawatiran mengenai kebuntuan hubungan politik dan budaya bilateral Tiongkok-AS melonjak menjadi 93% dari 81% pada tahun sebelumnya.

Selama setahun terakhir, Pemerintahan Biden telah meningkatkan pembatasan terhadap bisnis Tiongkok, mengawasi industri tertentu yang didominasi Tiongkok, menerapkan sanksi baru terhadap berbagai perusahaan dan barang Tiongkok, serta berupaya memblokir kepemilikan Tiongkok atas perusahaan dan platform tertentu. (end/ba)