PLN SIAP WUJUDKAN GREEN SUPER GRID

  • Info Pasar & Berita
  • 04 Jun 2025

15442781

IQPlus, (4/6) - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapannya dalam mengimplementasikan Green Super Grid, sebuah jaringan transmisi energi hijau berskala besar, sebagaimana diarahkan oleh Pemerintah dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025.2034.

Infrastruktur penting ini akan menjadi jalur utama untuk mendistribusikan listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT) yang banyak tersebar di daerah-daerah terpencil ke kawasan-kawasan padat kebutuhan energi seperti kota besar, sentra industri, dan wilayah berpenduduk tinggi di seluruh Nusantara.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa selama sepuluh tahun ke depan, Indonesia menargetkan pembangunan transmisi listrik sepanjang 47.758 kilometer sirkuit (kms).

Jaringan ini akan menghubungkan pembangkit EBT dengan gardu induk PLN sebelum akhirnya menyalurkan energi tersebut ke jaringan distribusi hingga ke pelanggan akhir atau end user.

"Indonesia memiliki potensi EBT besar, tersebar, dan beragam untuk mendukung ketahanan energi nasional sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Tantangannya, potensi EBT ini lokasinya berada jauh dari pusat kebutuhan listrik. Sehingga, kita perlu membangun jaringan transmisi dan gardu induk agar bisa memaksimalkan potensi EBT untuk pembangkit listrik," ungkap Bahlil.

Dari total jaringan transmisi yang akan dibangun, wilayah Jawa, Madura, dan Bali menjadi prioritas utama dengan panjang mencapai 13,9 ribu kms.

Kemudian akan disusul oleh pembangunan jaringan di Sumatra sepanjang 11,2 ribu kms, Kalimantan 9,8 ribu kms, dan Sulawesi 9 ribu kms.

Bahlil juga menambahkan bahwa penguatan sistem kelistrikan di Indonesia bagian timur akan dilakukan melalui pembangunan transmisi sepanjang 3,9 ribu kms di wilayah Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.

Rencana tersebut juga mencakup pembangunan empat jaringan transmisi interkoneksi antarpulau, yakni Interkoneksi Jawa-Bali, Sumatra-Batam-Bintan, Sumatra-Jawa, dan Kalimantan-Tarakan.

"Semua desain ini, kalau jaringannya sudah mampu kita lakukan, tidak ada lagi masalah terhadap pembangkit yang kita akan bangun untuk energi baru terbarukan itu," tambah Bahlil. (end)


Kembali ke Blog