24939281
IQPlus, (6/9) - Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Usaha PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo mengatakan pihaknya terus berupaya untuk mengembangkan potensi hidrogen sebagai energi bersih di tanah air.
Dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Kamis, Hartanto menyatakan potensi hidrogen sebagai sumber energi bersih, khususnya untuk sektor yang sulit dialiri listrik, sangat menjanjikan.
Hartanto, mengutip laporan McKinsey, menyebut meskipun biaya produksi hidrogen hijau saat ini masih tinggi, namun diperkirakan pada 2050, dua pertiga permintaan hidrogen global akan terpenuhi oleh hidrogen hijau.
Dengan sumber daya energi terbarukan yang melimpah, Indonesia dinilai memiliki potensi untuk menjadi pemain utama dalam industri hidrogen global.
"Kami secara aktif menjajaki kemitraan untuk mengembangkan fasilitas produksi hidrogen hijau, memanfaatkan aset energi terbarukan kami untuk menghasilkan hidrogen bersih, baik untuk penggunaan domestik maupun ekspor global," tuturnya.
PT PLN Indonesia Power, Subholding PT PLN (Persero) juga secara bertahap meningkatkan penggunaan teknologi substitusi batu bara dengan biomassa (co-firing) di Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) PLTU Jeranjang di Lombok, NTB, dari 7 persen saat ini menjadi sekitar 14 persen pada tahun depan.
PLTU Jeranjang yang mempunyai kapasitas terpasang 3x25 megawatt (MW), saat ini merupakan salah satu pembangkit utama (backbone) dari sistem kelistrikan di Pulau Lombok.
"PLTU Jeranjang memasok sekitar 20 persen dari total kebutuhan listrik di Lombok," kata Manajer PLN Indonesia Power (IP) UBP Jeranjang Yunisetya Ariwibawa kepada media di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis. (end/ant)