26135757
IQPlus, (18/9) - Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra mengatakan peluncuran program bantuan senilai US$13,5 miliar di Thailand akhir bulan ini dipastikan akan memberikan dorongan bagi ekonomi. Hal itu karena pemerintahnya menjanjikan lebih banyak langkah stimulus ke depannya.
Pemerintah akan mendistribusikan sekitar US$4,36 miliar atau sepertiga dari jumlah keseluruhan mulai 25 September kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan kelompok rentan untuk memulai dorongan stimulus bagi ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, yang hanya tumbuh 1,9 persen tahun lalu, jauh tertinggal dari negara-negara lain.
Kurang dari 40 juta warga Thailand diperkirakan mendaftar untuk menerima pembayaran sebesar 10.000 baht (S$389,08), sebagian besar melalui aplikasi telepon pintar, yang akan dibelanjakan dalam waktu enam bulan di komunitas mereka. Sekitar 14,5 juta orang akan menerima pembayaran minggu depan.
"Dari angka yang kami temukan, kelompok rentan pertama yang menerima 10.000 baht memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi sehingga pasti akan ada goncangan terhadap ekonomi," kata Paetongtarn kepada wartawan, dikutip dari The Business Times, Rabu, 18 September 2024.
"Suntikan pertama akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,35 poin persentase," tambah Kepala Kantor Kebijakan Fiskal Pornchai Thiraveja.
Langkah tersebut merupakan kebijakan utama Partai Pheu Thai yang populis, yang memimpin pemerintahan dan ingin meningkatkan ekonomi yang berkinerja buruk yang dibelenggu oleh utang rumah tangga yang tinggi, pengeluaran yang lemah, dan pemulihan ekspor yang lambat, yang merupakan pendorong utama. (end/ba)