12153951
IQPlus, (2/5) - PT Prodia Widyahusada Tbk (kode saham: PRDA) menutup Kuartal I-2025 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp483 miliar, terkoreksi tipis sebesar 0,78% secara year-on-year. Selain itu, Perseroan juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp6,8 miliar, mencerminkan kinerja keuangan yang tetap positif di tengah berbagai tantangan ekonomi. Meskipun menghadapi dinamika ekonomi domestik dan global, seperti fluktuasi nilai tukar rupiah, pergeseran pola belanja masyarakat selama Ramadhan dan Idul fitri, serta ketidakpastian situasi politik nasional, Perseroan tetap menunjukan ketangguhan bisnisnya. Dengan fondasi keuangan yang solid, Prodia optimistis dapat mendorong pertumbuhan kinerja yang lebih progresif pada kuartal berikutnya.
Dalam siaran pers PRDA (2/5) disebutkan Pada Kuartal II 2025, Prodia akan meluncurkan serangkaian inisiatif terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan customer engagement, memperbaiki pengalaman pengguna, dan mendorong kesadaran akan kesehatan, khususnya melalui U by Prodia seperti program promosi bulanan, fitur Health Plan & Chronic Disease Management (CDM) yang tentunya bisa menarik minat pelanggan.
Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi, menyampaikan, "Perseroan masih melihat adanya tren kinerja yang serupa dengan tahun sebelumnya. Adanya momentum Ramadhan dan Idul Fitri mendorong pergeseran prioritas belanja masyarakat, dinamika politik nasional memberikan efek domino terhadap sentimen pasar, dan situasi ekonomi global turut mempengaruhi nilai tukar rupiah. Namun, kami tetap mampu memperlihatkan kinerja yang cukup baik dan optimistis fondasi keuangan yang dimiliki mampu mendukung pertumbuhan lebih lanjut di Kuartal II-2025".
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Business & Marketing Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati, menambahkan, "Perseroan tetap optimistis dapat bertumbuh, dengan strategi yang telah disiapkan. Di antaranya adalah pengembangan produk tes esoterik, optimalisasi transaksi digital melalui aplikasi U by Prodia, perluasan jaringan outlet Point-of-Care (POC), perluasan segmentasi layanan khususnya bagi peserta BPJS Kesehatan, serta ekspansi segmen pelanggan baru melalui layanan segmented outlet. Kami juga berkomitmen untuk mengupayakan Perseroan menjadi laboratorium rujukan di kawasan Asia Tenggara (SEA Referrals)".
Indriyanti menambahkan "Perseroan telah mencatatkan tingkat akuisisi pelanggan baru melalui platform U by Prodia lebih dari 30% di tahun 2024, sehingga turut berkontribusi sebesar 13% terhadap pencatatan volume transaksi pembelian tes laboratorium Prodia. Kedepannya peningkatan volume transaksi dan tingkat akuisisi pelanggan baru, diharapkan dapat berkontribusi terhadap total revenue PT Prodia Widyahusada Tbk".
Sebagai pemegang 39% saham PT Prodia Diagnostic Line (Proline) sejak tahun 2024, Prodia juga menyambut baik pengembangan fasilitas produksi baru oleh Proline pada tanggal 25 April 2025 sebagai langkah strategis dalam memperkuat industri alat kesehatan nasional. Fasilitas produksi baru ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan di berbagai lini, termasuk Kimia Klinik, Rapid Test, Instrumen Diagnostik, dan Biomolekuler. Peningkatan kapasitas ini ditargetkan untuk menjangkau lebih banyak fasilitas kesehatan di dalam negeri, termasuk puskesmas, serta memperluas penetrasi pasar ekspor hingga 20% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Saat ini, produk Proline telah digunakan oleh lebih dari 7.000 fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta di seluruh Indonesia.
Sepanjang Kuartal I-2025, Prodia berkomitmen terhadap nilai "Sustainability for Healthy Community" dengan menyediakan layanan diagnostik yang komprehensif, efisien, dan berstandar global. Hal ini diwujudkan melalui berbagai program promotif dan edukatif, seperti kegiatan CSR berupa pemeriksaan genetik berbasis Whole Exome Sequencing (WES) secara gratis bagi penyandang orang dengan penyakit langka, pemeriksaan demensia gratis dengan target 20.000 peserta lanjut usia di seluruh Indonesia, serta penyelenggaraan seminar edukasi nasional untuk dokter dan masyarakat.
Hingga 31 Maret 2025, Perseroan telah mengoperasikan 360 outlet yang tersebar di 80 kota, 106 kabupaten, dan 34 provinsi di Indonesia, termasuk transformasi Klinik Utama Prodia Purwokerto. Inovasi layanan terus dikembangkan melalui peluncuran Smart Report 2.0, fitur Health Plan di aplikasi U by Prodia, serta alat laboratorium ONSO System (SBB) untuk deteksi mutasi genetik yang lebih akurat. Atas komitmen layanan pelanggan, Prodia meraih penghargaan Contact Center Service Excellence Awards (CCSEA) dari Majalah Marketing 2025 dengan skor kepuasan tertinggi di industri laboratorium, yakni 95,06. (end)