PRODIA CATAT PERTUMBUHAN NET INCOME 4% DI SEPANJANG TAHUN 2024

  • Info Pasar & Berita
  • 14 Mar 2025

07256700

IQPlus, (14/3) - PT Prodia Widyahusada Tbk (Kode saham: PRDA) berhasil mencatat pertumbuhanlaba bersih (net income) sebesar Rp270 miliar di tahun 2024. Hal ini menunjukkan pertumbuhan 4% Year on Year (YoY). Pencapaian ini menunjukkan resiliensi Perseroan sebagai pemegang market share laboratoriumdiagnostik terbesar di Indonesia.

Perseroan mencatatkan kontribusi pendapatan terbesar dari segmenpelanggan B2C, dengan kontribusi pendapatan sebesar 58% dari total pendapatan. Selain itu, Perseroan mencatatkan kontribusi pendapatan terbesar dari permintaan tes rutin sebesar Rp1,57 triliun yang turut menyumbang 69% total pendapatan Perseroan.

Perseroan juga membukukan pendapatan sebesar Rp2.252miliar, naik sebesar 1,3% secara Year on Year tahun 2023. Adapun posisi kas dan setara kas Perseroan masih tetap positif di level Rp442 miliar, sehingga Perseroan masih mampu menunjukkan kesehatan keuangan yang kuat dalam mendukung operasional bisnis.

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengungkapkan sejumlah strategi bisnis unggulan sudah dipersiapkandan akan diimplementasikan secara bertahap untuk menggenjot pertumbuhan pendapatan dan laba di tahun2025.

"Perseroan akan mengoptimalkan perolehan dari jumlah tes-tes yang bersifat esoterik, pada tahun2025kami tingkatkan target menjadi 14 tes baru setiap tahunnya, utilisasi layanan klinik, memperbanyak POCs(Point of Collection), memperbanyak kerjasama dengan rumah sakit, asuransi, serta mengoptimalkan jejaring layanan pelanggan baik untuk B2C dan B2B secara intensif. Untuk menguatkan posisi sebagai market leader di industri laboratorium diagnostik di Indonesia, Perseroan berupaya meningkatkan jangkauan layanan sebagai pusat rujukan di Asia Tenggara (SEA Referral Laboratory)" ungkap Dewi.

Selain strategi utama tersebut, kinerja positif Perseroan juga didukung dari kontribusi positif dari PT ProdiaDiagnostic Line (Proline), yang sahamnya telah diakuisisi Perseroan pada Juni tahun lalu. Kontribusi Proline diharapkan semakin memperkuat kinerja Perseroan, terutama dalam menjawab kebutuhan alat kesehatan di Indonesia seiring dengan berbagai program pemerintah terhadap alat kesehatan berbasis Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada tahun 2025.

Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi, mengatakan kinerja keuangan Perseroan saat ini dalam posisi yangbaik, "Kami bersyukur bahwa Prodia berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif, dengan hasil yanglebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini mencerminkan komitmen kami dalam mengelola operasional secara efisien dan mempertahankan profitabilitas yang berkelanjutan. Ke depan, kami akan terus fokus pada strategi bisnis yang telah disiapkan untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ini. Dengan pendekatan yang disiplin dan adaptif, kami optimis dapat menjaga keuangan perusahaan yang sehat dalamjangka panjang" papar Liana.

Hingga akhir 2024, Prodia terus memperluas jangkauan layanan dengan total 354 outlet yang tersebar di 80kota di 34 provinsi Indonesia. Selain ekspansi jaringan, Perseroan terus mengalokasikan belanja modal (capex) untuk mendukung pertumbuhan bisnis, termasuk ekspansi outlet, rehabilitasi dan renovasi bangunan, keperluan relokasi, serta pengembangan operasional IT pada operasional Perseroan.

Prodia dalam memperkuat perannya sebagai Center of Excellence laboratorium diagnostik, terus melakukan berbagai edukasi kesehatan, kolaborasi dengan institusi pendidikan dan badan riset, serta distribusi informasi melalui kanal digital. Selain itu, ekspansi digital terus didorong melalui pengembangan aplikasi U by Prodia, yang menyediakan fitur pemesanan pemeriksaan laboratorium, Health Plan, dan Chronic Disease Management, guna memberikan layanan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat. (end)




Kembali ke Blog