16336200

IQPlus, (12/6) - Risalah rapat menunjukkan sebagian besar Anggota Dewan Bank of Korea mengatakan bank sentral perlu berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter pada pertemuan pengambilan keputusan suku bunga pada 23 Mei. Hal itu karena masih ada ketidakpastian mengenai tekanan harga.

"Persyaratan aspek inflasi untuk melonggarkan pengetatan moneter tampaknya terpenuhi secara bertahap. Namun, sulit untuk mengesampingkan kemungkinan tekanan kenaikan inflasi yang lebih kuat," kata salah satu anggota dewan, dikutip dari The Business Times, Rabu, 12 Juni 2024.

"Diinginkan untuk memantau lebih lanjut perkembangan ekonomi sebelum memutuskan apakah akan melonggarkan pengetatan moneter," tambah anggota tersebut.

Bank sentral Korea Selatan bulan lalu mempertahankan suku bunga pada tingkat tertinggi dalam 15 tahun terakhir sebesar 3,5 persen dan menerapkan kebijakan yang seimbang, karena bank sentral tersebut menegaskan kembali risiko tekanan inflasi akibat pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan.

Pada Mei, inflasi konsumen Korea Selatan melambat untuk kedua bulan berturut-turut ke level terendah dalam 10 bulan sebesar 2,7 persen, namun angka tersebut masih lebih tinggi dari target jangka menengah bank sentral sebesar dua persen.

"Setelah mengalami tingkat inflasi yang tinggi, mempertahankan ekspektasi inflasi menjadi lebih penting dari sebelumnya," kata anggota lainnya.

Anggota dewan mengutip tekanan inflasi dari pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, perubahan kebijakan moneter di negara-negara besar, dan akumulasi dampak dari suku bunga tinggi, sebagai faktor utama yang harus dipantau untuk pengambilan kebijakan di masa depan, menurut risalah tersebut. (end/ba)