Saat Inflasi Mulai Datang Menyerang, Pilih Menabung atau Berinvestasi?
- Artikel Edukasi
- 11 Sep 2023
Harganya dulu gak segini, kok sekarang semakin mahal tapi yang didapatkan hanya sedikit ya? Seiring berjalannya waktu, coba deh kita ingat-ingat 5 sampai 10 tahun yang lalu jika teman-teman bawa uang Rp100,000 untuk jajan atau belanja ke supermarket, kira-kira sudah bisa belanja apa saja ya? Kalau kita coba bandingkan nih dengan jaman sekarang mungkin barang yang dibeli tidak sebanyak 5 atau bahkan 10 tahun yang lalu. Contohnya nih, beli kebutuhan pokok bulanan keluarga seperti beras, daging, buah, susu, telur, sayuran, mie instan, dan juga untuk beli kuota internet biar tetap up to date ataupun sisanya sesekali bisa buat jajan segelas kopi kekinian, apa cukup dengan uang Rp100,000 di jaman sekarang?
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, rata – rata inflasi Indonesia selama 5 tahun terakhir ini mencapai 3.5% per tahun. Sedangkan kalau kita sama-sama perhatikan nih, secara ril inflasi yang terjadi di masyarakat bahkan bisa lebih tinggi, contohnya seperti biaya persiapan nikah, biaya pendidikan anak, biaya kesehatan hingga melahirkan, dimana setiap tahunnya bisa naik mencapai 10-15% bahkan lebih. Tentunya kita nggak mau uang kita tergerus oleh inflasi kan? Caranya, kita harus menaikkan nilai uang di atas inflasi, Bagaimana caranya? Ada yang jawab “Ya dengan menabung lah!” tapi juga ada yang jawab “Ya dengan berinvestasi dong!” Nah yuk kita sama-sama bahas antara menabung dengan berinvestasi, kira-kira mana nih yang paling ampuh melawan sang Inflasi?
Secara konsep menabung dapat diartikan menyisihkan sejumlah uang untuk disimpan demi memenuhi suatu kebutuhan atau keperluan mendesak. Dulu, kebanyakan dari kita menabung di celengan, di bawah bantal, ataupun di lemari, mengikuti arisan (khusus para ibu-ibu nih) hingga sampai saat ini hampir semua orang sudah menabung di bank. Tapi sadarkah kalian, kalau bunga yang kita dapatkan dengan menabung di bank TIDAK berbanding lurus dengan inflasi yang terjadi setiap tahunnya? Sehingga jika dibandingkan nih dengan kenaikan harga barang dan jasa, uang yang kita tabung selama ini di bank sebenarnya justru mengalami penurunan nilai.
Sedangkan, kalau kita lihat secara umum, Investasi merupakan keputusan membeli suatu aset yang harapannya akan bertambah nilainya di kemudian hari.
Berbicara mengenai investasi khususnya bagi teman-teman yang belum ataupun baru memiliki niat untuk berinvestasi khususnya investasi saham, dapat mempertimbangkan potensi cuan yang bertumbuh dengan mulai rutin berinvestasi saham secara berkala pada perusahaan blue chip dan value stock di pasar saham. Tapi ingat selalu ya! Bahwa di setiap produk investasi pasti memiliki risiko kerugian terhadap perubahan atau fluktuasi kondisi lingkungan bisnis perusahaaan.
Nah, itulah yang membedakan antara menabung dan investasi. Walaupun menabung secara konvensional di bank masih diperlukan untuk dana darurat yang sifatnya mendadak, namun kalau teman-teman hanya menabung aja, maka nilai uangnya TIDAK akan bertumbuh melawan inflasi dimana naiknya harga barang dan jasa lebih tinggi daripada pendapatan kita.
Jadi untuk melawan Sang Inflasi, mulai sekarang kalian jangan hanya menabung saja ya! Tapi juga menyisihkan dana dingin dari tabungan kalian untuk mulai rutin berinvestasi, dimana pasar modal merupakan salah satu wahana bagi kita untuk bisa secara rutin memulai berinvestasi saham.
Ayo saat-nya sekarang untuk memulai berinvestasi di pasar modal, agar nilai uang kalian bertumbuh!
Kembali ke Blog