Sang Emiten Gencar Melakukan Aksi Buyback, Bagaimana Prospeknya?

  • Artikel Edukasi
  • 22 Mei 2023

Dalam hal berinvestasi saham di pasar modal Indonesia, bagi teman-teman yang sudah jadi trader/investor ataupun yang belum jadi investor sama sekali, tentunya setiap pergerakan nilai saham dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkaitan dengan kondisi perekonomian global dan domestik, namun terkadang iklim perekonomian maupun bisnis di tanah air tidak selalu moncer, kadang ada saja rintangan dan hambatan yang menempa kita untuk bisa menjadi investor maupun trader yang tangguh. Salah satunya, ekonomi kita sempat melemah karena dampak dari pandemi Covid-19, namun karena suksesnya penerapan PPKM dan meningkatnya jumlah orang yang telah mendapatkan vaksin, kini kasus positif Covid-19 sudah kian terkendali dan semoga kita bisa segera kembali normal dengan adaptasi kebiasaan yang baru (new normal) serta bisa memulihkan kesehatan ekonomi Indonesia dan siap menyongsong pertumbuhan yang menggembirakan ke depan.

Seiring perjalanan lika-liku dan tantangan bisnis yang dihadapi oleh emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia, beberapa emiten akhir-akhir ini gencar melakukan aksi korporasi untuk mengurangi saham yang beredar di publik dengan cara membeli kembali sahamnya sendiri atau dengan kata lain “Buyback Saham”. Ibarat saat pasar saham sedang koreksi dan harga saham beberapa emiten mengalami terjun bebas, aksi buyback saham ini dapat berfungsi sebagai parasut.

Oleh karena itu, mari kita bahas bersama apa saja tujuan perseroan melakukan aksi buyback saham dan dampaknya terhadap performa harga sahamnya, sebagai berikut:

1. Meningkatkan Rasio Keuangan Perseroan

Agar bisa meningkatkan rasio keuangannya, acapkali perseroan melakukan aksi buyback saham. Aksi ini juga berkaitan dengan penurunan jumlah saham yang beredar, dimana ini tergantung dari seberapa besar porsi dalam aksi buyback. Semakin sedikit saham yang beredar di pasaran, maka rasio laba per lembar saham (EPS) juga akan semakin meningkat. Dengan rasio EPS yang meningkat, dan rasio dividen per lembar saham (DPS) juga secara relatif ikut meningkat jika laba yang diperoleh perseroan konsisten bertumbuh. Kenaikan tersebut nantinya akan menarik kalangan investor, sehingga harga saham diharapkan bisa meningkat naik.

2. Mengurangi Likuiditas Saham di Publik

Alasan berikutnya, yakni untuk mengurangi likuiditas saham perseroan di pasar. Jika saham yang beredar di publik jumlahnya terlalu banyak maka harga saham tersebut akan menjadi lebih sulit naik, walaupun harga sahamnya bisa naik tetapi kenaikannya secara relatif mungkin akan menjadi lebih lambat dibandingkan dengan saham-saham emiten lainnya dengan jumlah saham yang beredar secara relatif tidak terlalu banyak di publik, hal ini menjadi salah satu alasan juga mengapa perseroan terkadang melakukan aksi buyback untuk mengurangi jumlah saham yang beredar di publik supaya rasio keuangan bisa meningkat dan harga sahamnya juga lebih mudah untuk naik. Sobat Genvest juga perlu menignat bahwa dalam berinvestasi tetap juga memperhatikan bagaimana kesehatan kinerja keuangan fundamental emiten jagoan kalian masing-masing ya!

3. Mempersiapkan Cadangan Modal

Motif perseroan dalam melakukan aksi buyback saham lainnya adalah untuk mempersiapkan cadangan modal perseroan. Dimana hasil buyback saham dapat dijual kembali ketika harga sebuah saham sudah mulai memasuki tren naik. Hasil buyback juga bisa dijadikan sebagai saham treasury yang kemudian dapat disimpan dan dijual kembali saat tren harga saham sudah bangkit naik kembali.

4. Menyelamatkan harga saham dari risiko penurunan yang terus-menerus

Aksi buyback saham juga dapat dilakukan oleh perseroan saat harga saham sedang jatuh. Aksi buyback ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan psikologis para investor. Hasil buyback saham juga bisa dijual kembali ketika harga saham mulai menunjukan sinyal tren kenaikan di masa depan.

Memang banyak hal yang mendasari mengapa suatu perseroan untuk memutuskan dan melakukan aksi buyback saham. Maka dari itu, sebagai investor yang cerdas, kita perlu mencermati kembali jika teman-teman menjumpai emiten yang melakukan buyback saham dan melakukan investasi secara jangka panjang. Namun ingat! Dalam berinvestasi tetap melakukan analisis secara keseluruhan baik dari kesehatan kinerja keuangan perseroan melalui analisis fundamental maupun analisis teknikal untuk menentukan momentum teman-teman dalam mengoleksi sebuah saham.

Yuk mulai melek investasi dengan rutin berinvestasi saham dan juga belajar bersama CGS-CIMB Sekuritas Indonesia untuk bisa membantu mewujudkan tujuan finansial kalian masing-masing!

Kembali ke Blog