Sebelum Melakukan Investasi, Yuk Membangun Mindset Supaya Jadi Investor Sukses!

  • Artikel Edukasi
  • 31 Jul 2023

Bagi teman-teman yang baru punya minat untuk memulai berinvestasi saham maupun yang sudah terlebih dahulu terjun menjadi investor, tentunya ada beberapa hal yang penting untuk dipertimbangkan dan dipersiapkan. Terutama untuk kalian yang masih pemula, sangat penting pertimbangan disaat kondisi pasar sedang berfluktuatif, atau dengan kata lain, harga sahamnya bergerak sangat volatile. Untuk bisa memulai berinvestasi saham, kalian harus punya mindset atau pola pikir yang baik sebagai investor supaya perlahan namun pasti, bisa mewujudkan kebebasan secara finansial melalui investasi saham sejak dini. Oleh karena itu, yuk bersama-sama kita membahas mindset apa saja yang perlu diketahui untuk menjadi seorang investor yang sukses:

1. Saham Bukan Cara Cepat Menjadi Kaya

Pola pikir ini yang harus pertama kita tanamkan dalam pikiran. Berinvestasi saham bukanlah jalan pintas untuk bisa cepat menjadi kaya raya, namun berinvestasi saham sejak dini dan rutin serta melakukannya secara jangka panjang, apalagi dengan menerapkan analisis yang baik, niscaya cuan ada di dalam genggaman. Selain itu, ingat bahwa instrumen investasi manapun pasti memiliki risiko, high return high risk! Maka bagi kalian yang baru memiliki minat untuk berinvestasi saham atau yang sudah berkecimpung di dunia investasi saham, jadikanlah investasi saham sebagai passive income dimana uang yang kita miliki itulah yang bekerja untuk kita dan berpotensi meraih cuan  dari hasil investasi yang tepat dan rutin, sembari teman-teman tetap mendapatkan active income dengan menjalani rutinitas yang produktif seperti  bekerja kantoran, berwirausaha ataupun aktivitas lainnya.

2. Berpikir Layaknya Seorang Pemilik Bisnis

Selanjutnya, mindset yang perlu kita bangun untuk menjadi seorang investor yakni “think like an owner” atau “berpikir layaknya pemilik bisnis”. Ketika kalian memutuskan untuk berinvestasi ke sebuah perusahaan, kalian harus mempertimbangkan bagaimana prospek bisnis dan kinerja fundamental perusahaan ke depan, ingat jangan membeli kucing dalam karung! Ketika kalian sudah melakukan analisis secara keseluruhan, baik fundamental maupun teknikal, mantapkan hati untuk berinvestasi ke suatu perusahaan. Jika kita sudah punya mindset layaknya seorang “owner”, ketika suatu saat nilai sahamnya mengalami koreksi atau bergerak fluktuatif, kita tidak akan khawatir karena tahu bahwa dari segi prospek bisnis maupun fundamental ini masih akan terus bertumbuh.

3.  Sepanjang Fundamental masih Bagus, Koreksi Harga Saham Menjadi Peluang

Berikutnya, perjalanan teknikal sebuah saham tentunya tidak selamanya konsisten bergerak naik terus-menerus. Ada kalanya terjadi koreksi untuk melanjutkan tren kenaikan harga sahamnya. Nah, justru ketika ada momentum koreksi, ini bisa menjadi peluang bagus bagi kalian untuk mengoleksi saham pada harga diskon. Akan tetapi, sepanjang kalian yakin secara relatif kondisi fundamental saham-saham jagoan kalian ini masih baik.

4. Batasi Risiko dengan Diversifikasi ke Beberapa Sektor Berbeda

Dalam melakukan investasi saham kalian perlu mengatur risiko, ibarat ketika kalian menyimpan telur, janganlah menempatkannya di keranjang yang sama. Melainkan taruhlah ke beberapa keranjang yang berbeda, supaya jika ada satu keranjang yang jatuh kalian masih punya beberapa telur di keranjang yang lain. Analogi ini bisa kalian terapkan dalam melakukan investasi, dimana kalian bisa mendiversifikan investasi ke beberapa sektor yang berbeda.

Menjadi seorang investor yang sukses mengarungi asam garam di pasar modal memang tidak mudah. Namun dengan mindset dan mental yang tepat, hal ini bisa membantu teman-teman untuk konsisten dan disiplin untuk melakukan investasi secara rutin sejak dini dan perlahan namun pasti bisa mewujudkan impian kalian masing-masing baik secara jangka pendek maupun jangka panjang dalam meraih kebebasan finansial.

Yuk berani berinvestasi sejak dini dan jadilah investor yang sukses bersama CGS-CIMB Sekuritas Indonesia!

Kembali ke Blog