SEGMEN F&B DIRAMAL TUMBUH SOLID DI 2025, INI TANGGAPAN ANALIS TERKAIT SIDO

  • Info Pasar & Berita
  • 11 Mar 2025

06937689

IQPlus, (11/3) - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen secara tahunan atau year on year (yoy) di 2025.

Lead Investment Analyst Stockbit Edi Chandren menyampaikan berdasarkan keterangan manajemen SIDO bahwa pertumbuhan pendapatan akan lebih didorong oleh volume penjualan dibandingkan kenaikan harga.

"SIDO sendiri telah menaikkan harga jual produk Tolak Angin sejalan dengan inflasi pada awal 2025, sementara harga jual produk terkait kopi dan susu telah dinaikkan pada akhir kuartal IV 2024 sebesar mid high single digit untuk merespon kenaikan harga bahan baku," jelasnya dalam risetnya, yang dikutip, Selasa, 11 Maret.

Edi menambahkan keputusan SIDO untuk kembali menaikkan harga jual akan dilakukan secara selektif mempertimbangkan kondisi daya beli dan harga bahan baku.

Secara segmental, Edi menyampaikan pada 2025 segmen F&B diproyeksikan akan melanjutkan tren pertumbuhan yang solid seperti di sepanjang 2024 yang tumbuh 18 persen (yoy).

Menurutnya pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh ekspektasi aktivitas konstruksi yang kuat baik di domestik maupun di pasar ekspor utama SIDO seperti Malaysia.

Edi menyampaikan pada segmen Herbal, manajemen SIDO menyoroti pertumbuhan kencang yang ditunjukkan oleh produk Esemag, meski kontribusinya terhadap total penjualan segmen Herbal belum terlalu signifikan karena baru mencapai mid high single digit.

"Volume penjualan Esemag disebut meningkat 2 kali lipat pada 2 bulan awal tahun ini, didorong kuatnya permintaan produk untuk maag dan GERD berbasis herbal," tegasnya.

Secara geografis, kontribusi pasar ekspor ditargetkan semakin meningkat ke kisaran 9 persen hingga 10 persen pada sepanjang 2025 atau naik jika dibandingkan dengan 2024 yang tumbuh 7 persen, mengimplikasikan potensi kelanjutan pertumbuhan yang kencang sepanjang 2024 sebesar 36 persen (yoy).

Edi menyampaikan setelah mencatatkan kenaikan margin laba kotor sebesar 210 bps pada 2024, manajemen SIDO melihat bahwa margin laba kotor untuk segmen Herbal akan cenderung stabil, mempertimbangkan kondisi harga bahan baku.

Sementara itu, segmen F&B memiliki kemungkinan kembali merasakan kenaikan margin laba kotor jika dibandingkan dengan 2024 yang tumbuh 39,8 persen seiring harga beberapa bahan baku utama yang masih berada dalam tren penurunan dan skala ekonomi yang lebih besar atau bigger economies of scale dari ekspektasi pertumbuhan volume yang solid.

Dari sisi biaya operasional, belanja iklan dan promosi (A&P) secara umum masih akan dijaga di kisaran 10 persen hingga 12 persen dari total pendapatan jika dibandingkan pada 2024 sebesar 11,7 persen.

Edi menyampaikan dengan prospek margin yang relatif baik, pihaknya menilai pencapaian target pertumbuhan laba bersih sebesar 10 persen (yoy) akan bergantung utamanya pada pencapaian target pendapatan.

Sementara itu, Edi menilai bahwa ekspektasi pertumbuhan laba bersih 2025 dari konsensus di level 4 persen (yoy) relatif mudah dicapai, sehingga konsensus berpotensi mengupgrade ekspektasinya.

Selain itu, SIDO mengalokasikan capex yang sedikit lebih rendah pada tahun ini di kisaran Rp150 miliar hingga Rp175 miliar jika dibandingkan dengan alokasi 2024 yang sebesar Rp150 miliar hingga Rp200 miliar, meski realisasi tahun lalu tergolong rendah di level Rp46 miliar.

Manajemen SIDO berencana menjaga dividend payout ratio di atas 90 persen, mengimplikasikan dividen per saham sebesar minimum Rp35 per lembar.

Adapun, hal tersebut jika dikurangi dividen interim sebesar Rp18 per saham yang dibayarkan pada November 2024, dividen final SIDO berpotensi mencapai Rp17 per saham dan mengindikasikan dividend yield sebesar minimum 3 persen per Senin, 10 Maret. (end)





Kembali ke Blog