32952666
IQPlus, (26/11) - PT Jembo Cable Company Tbk (JECC), emiten yang bergerak di industri manufaktur kabel listrik dan telekomunikasi, mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp70 miliar untuk tahun 2026. Nilai tersebut relatif sama dengan anggaran capex tahun sebelumnya, yakni 2025.
Direktur Finance sekaligus Corporate Secretary JECC, Antonius Benady, menjelaskan bahwa anggaran capex tersebut disiapkan untuk mendukung pengembangan bisnis dan strategi Perseroan pada tahun mendatang. Salah satu fokus utama adalah peningkatan kapasitas produksi melalui investasi mesin baru maupun peningkatan (upgrade) mesin yang telah ada.
"Paling besar, capex tersebut akan kami alokasikan untuk pembelian mesin baru dan alat-alat pendukung lainnya. Hal ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan penjualan Perseroan," ujar Antonius dalam Public Expose yang digelar di Mega Glodok Kemayoran Office Tower B, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2025).
Selain penguatan kapasitas produksi, Antonius memaparkan sejumlah strategi korporasi yang akan dijalankan Perseroan pada 2026. Strategi tersebut antara lain pengaturan manajemen kas, pengendalian biaya di setiap direktorat, dan peningkatan penjualan pada produk-produk dengan margin tinggi. Upaya ini dinilai penting untuk menjaga efisiensi dan profitabilitas perusahaan.
Perseroan juga berencana memperluas segmentasi pasar baru dan memperkuat market branding untuk memperbesar pangsa pasar. Di sisi lain, JECC akan meningkatkan kerja sama dengan berbagai vendor material guna memastikan stabilitas suplai serta mendukung keberlanjutan proses produksi.
Langkah efisiensi dan efektivitas produksi turut menjadi fokus, termasuk melalui manajemen operasi yang lebih optimal serta implementasi sistem automasi. Sejalan dengan program investasi mesin baru, JECC juga akan terus meningkatkan kompetensi karyawan guna mendukung pencapaian target operasional dan finansial.
"Jika strategi bisnis yang kami terapkan bisa berjalan lancar, kami perkirakan kinerja tahun depan akan meningkat sekitar 10% hingga 12%," tegasnya. (end)