04226060
IQPlus, (12/2) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Bahlil Lahadalia mengajak investor dan pengusaha untuk membangun pabrik liquified petroleum gas (LPG) di Indonesia demi menekan jumlah impor minyak dan gas (migas).
"Saya undang bapak, ibu semua, investor yang mau, silahkan bangun pabrik LPG. Market-nya captive, pembiayaannya langsung dari Bank Mandiri. Ini captive sekali karena langsung kontrak dengan Pertamina," kata Bahlil dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 yang digelar secara hibrida, Selasa.
Bahlil mengatakan pada tahun 2024, produksi LPG nasional hanya sebesar 1,97 juta metrik ton (MT), sementara konsumsi LPG Indonesia sebesar 8,23 MT untuk yang bersubsidi, dan 0,67 juta untuk nonsubsidi.
Agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut, Indonesia harus mengimpor LPG sebanyak 6,91 juta MT pada tahun lalu.
Selain itu, Bahlil mengatakan pemerintah juga sedang membangun fasilitas jaringan gas nasional untuk meningkatkan industri gas dalam negeri dan memenuhi kebutuhan di Jawa dan Sumatra.
"Untuk menutupi supply gas dari Sumatra, dari Jawa Timur, kita lagi membangun pipa gas sebagai .jalan tol. agar bisa memenuhi kebutuhan di Sumatra dan Jawa," ujar Bahlil. (end/ant)