33653687
IQPlus, (3/12) - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) menyiapkan strategi jangka menengah untuk memperbaiki kinerja keuangan menyusul tantangan berupa rugi bersih yang berkelanjutan serta tingginya beban liabilitas. Manajemen menegaskan bahwa prioritas utama dalam tiga tahun ke depan adalah memastikan kesiapan armada sebagai alat produksi utama yang menopang operasional dan menjadi fondasi pemulihan kinerja.
Pada tahun 2026, perseroan menargetkan 25 pesawat beroperasi dari total 28 armada yang dimiliki. Dengan peningkatan ketersediaan armada yang lebih andal, AirAsia optimistis dapat memperluas jaringan penerbangan melalui pembukaan rute-rute baru yang dievaluasi berdasarkan potensi pertumbuhan pasar dan prospek profitabilitas.
Sebagai maskapai berbiaya rendah (LCC), AirAsia menegaskan komitmennya menjaga efisiensi operasional, termasuk mempertahankan CASK pada level kompetitif. Efisiensi biaya dipadukan dengan strategi fokus pada rute dengan nilai strategis dan tingkat profitabilitas lebih tinggi.
Di sisi lain, perseroan juga menekankan peningkatan kepuasan pelanggan sebagai bagian dari penguatan daya saing jangka panjang. Penguatan kualitas layanan dinilai penting untuk mendorong pendapatan inti maupun pendapatan ancillary, yang selama ini menjadi kontributor margin bagi maskapai LCC.
Gabungan antara efisiensi biaya, keandalan armada, dan ekspansi rute yang terukur menjadi pilar utama AirAsia dalam memperbaiki kinerja operasional sekaligus membangun jalan menuju laba berkelanjutan dan titik impas dalam beberapa tahun mendatang. (end)