TERKAIT KENAIKAN HARGA SAHAM, TAPG PERKIRAKAN ADA FAKTOR PENDORONG INI

  • Info Pasar & Berita
  • 18 Jul 2025

19860181

IQPlus, (18/7) - Manajemen PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) mengaku tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal. Hal itu dijelaskan Manajemen TAPG, dalam rangka menjawab pertanyaan dari Self-Regulatory Organization (SRO), Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Perseroan tidak mengetahui aktivitas dari pemegang saham tertentu. Selain itu, perseroan juga belum memiliki rencana tindakan korporasi lainnya dalam waktu dekat, yang akan berakibat terhadap pencatatan saham di Bursa," kata Corporate Secretary TAPG, Joni Tjeng, dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip, Jumat (18/7).

Ia menuturkan, pergerakan harga saham Perseroan baru-baru ini, kemungkinan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain Penguatan harga CPO futures di Malaysia, Sinyal positif dari kinerja ekspor Indonesia, dan Progres positif negosiasi Indonesia-EU CEPA & turunnya tarif AS.

Diketahui, CPO futures Malaysia tercatat berada di kisaran RM 4200 - 4225 per ton pada pertengahan Juli 2025, naik lebih dari 5% dari awal Bulan Juli 2025 dan telah mencapai angka tertinggi sejak April 2025, menandakan tren bullish yang kuat.

"Rata-rata tahunan harga CPO futures Malaysia diperkirakan stabil tinggi yakni sekitar RM4.100/ton pada pertengahan tahun, meski ada koreksi Q2, namun dorongan oleh siklus konsumsi negara importir dan peran program biodiesel diperkirakan masih kan mendorong Harga,"katanya.

Kemudian, nilai ekspor CPO dan turunannya melonjak signifikan, pertanda permintaan global yang kuat dan harga tinggi. Lonjakan ekspor CPO ke US 2,19 miliar pada Maret turut menjaga surplus perdagangan di level tinggi.

Setelah 19 putaran selama hampir 10 tahun, Indonesia-EU CEPA mencapai terobosan pada 15 Juli 2025 dan bakal menghapus bea impor untuk 80% komoditas ekspor Indonesia, termasuk CPO. Sementara itu, AS menurunkan tarif impor CPO Indonesia dari 32% menjadi 19% menyusul deal di Juli 2025, memberikan akses pasar AS yang lebih kompetitif dimana pasar ekpor CPO ke AS mencapai 1,6 juta ton per tahun. (end)


Kembali ke Blog