21627982
IQPlus, (5/8) - Tesla telah memberikan saham senilai sekitar $29 miliar kepada CEO Elon Musk dalam kesepakatan gaji baru yang bertujuan untuk mempertahankan pengusaha miliarder tersebut di pucuk pimpinan selama peralihan krusial dari bisnis otomotif inti yang sedang kesulitan ke robotaxi dan robot humanoid.
Perusahaan tersebut menggambarkan "penghargaan sementara" 96 juta saham baru tersebut sebagai langkah awal, pembayaran "itikad baik" untuk menghormati paket gaji Musk yang lebih dari $50 miliar dari tahun 2018 yang dibatalkan oleh pengadilan Delaware tahun lalu.
Musk dapat mengklaim penghargaan baru tersebut jika ia tetap memegang peran eksekutif puncak selama dua tahun lagi dan pengadilan tidak mengembalikan paket tahun 2018 yang saat ini sedang dalam proses banding.
Ia harus memegang saham tersebut selama lima tahun dan dapat membelinya dengan harga $23,34 per saham, sama dengan harga pelaksanaan penghargaan tahun 2018. Tesla juga akan melakukan pemungutan suara untuk rencana kompensasi CEO jangka panjang pada rapat umum investor tahunannya pada 6 November.
Langkah ini dimaksudkan untuk menjaga Musk, wajah publik Tesla dan arsitek strategi robotaxi-nya, tetap fokus pada produsen kendaraan listrik tersebut selagi perusahaan tersebut menavigasi peralihan dari bisnis otomotif andalannya ke taksi siber dan robotika.
Hal ini juga tampaknya meredam spekulasi bahwa kesabaran dewan direksi terhadap Musk mulai menipis akibat beberapa bulan terakhir yang penuh gejolak, termasuk keterlibatan sang CEO dalam politik.
Langkah untuk memberi Musk kendali yang lebih besar atas perusahaan menunjukkan bahwa para direktur masih menganggapnya paling cocok untuk mengatasi tantangan Tesla yang semakin banyak di tahun-tahun mendatang.
Penjualan perusahaan telah menurun karena jajaran kendaraannya yang menua, persaingan yang ketat, dan sikap politik sayap kanan Musk yang telah mencoreng citranya.
Data S&P Global Mobility yang dibagikan secara eksklusif kepada Reuters menunjukkan pada hari Senin bahwa loyalitas merek Tesla telah anjlok sejak Musk mendukung Presiden AS Donald Trump musim panas lalu.
Keterlibatan Musk dalam politik dan kerajaan bisnisnya yang lebih luas, termasuk startup AI xAI, juga telah memicu kekhawatiran tentang pengabdiannya kepada Tesla, sumber utama kekayaannya. Musk mengancam akan hengkang kecuali ia mendapatkan lebih banyak kendali atas Tesla. (end/Reuters)