17735989
IQPlus, (26/6) - Gubernur Federal Reserve AS Michelle Bowman menegaskan kembali pandangannya bahwa mempertahankan tingkat kebijakan tetap stabil untuk beberapa waktu kemungkinan cukup untuk mengendalikan inflasi. Selain itu, juga mengulangi kesediaannya untuk menaikkan biaya pinjaman jika diperlukan.
"Inflasi di AS tetap tinggi, dan saya masih melihat sejumlah risiko kenaikan inflasi yang memengaruhi prospek saya," kata Bowman, dalam sambutannya yang disiapkan untuk disampaikan di London, dikutip dari Reuters, Rabu, 26 Juni 204.
Ia menambahkan perbaikan rantai pasokan dan lonjakan pasokan tenaga kerja dari imigrasi, yang keduanya membantu menekan inflasi tahun lalu, kemungkinan besar tidak akan berlanjut. "Konflik regional dapat meningkatkan tekanan pada harga energi dan pangan; kondisi keuangan yang lebih longgar atau stimulus fiskal juga dapat memicu inflasi," katanya.
Kemudian, tambahnya, kebutuhan perumahan bagi para imigran, serta berlanjutnya ketatnya pasar tenaga kerja juga dapat mendorong kenaikan harga.
"Jika data yang masuk menunjukkan inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju target 2% maka akan tepat untuk menurunkan suku bunga dana federal secara bertahap untuk mencegah kebijakan moneter menjadi terlalu ketat," ucapnya.
Namun, katanya, perekonomian belum mencapai titik tersebut dan ia akan tetap berhati-hati dalam pendekatannya terhadap kebijakan moneter, dan memperkirakan bank sentral di negara lain mungkin akan melonggarkan kebijakannya lebih cepat atau lebih cepat dibandingkan dengan bank sentral AS.
"Ke depan, saya akan mencermati data yang masuk saat saya menilai apakah kebijakan moneter di AS cukup ketat untuk menurunkan inflasi ke target 2% dari waktu ke waktu," pungkas Bowman. (end/ba)