32732293
IQPlus, (24/11) - Data resmi menunjukkan tingkat inflasi inti Singapura naik menjadi 3,3 persen secara tahun-ke-tahun di Oktober. Peningkatan ini disebabkan oleh tingginya inflasi pada jasa, ritel, dan barang-barang lainnya, serta kenaikan biaya listrik dan gas.
Mengutip Channel News Asia, Jumat, 24 November 2023, ini merupakan kenaikan inflasi inti yang pertama sejak trennya mulai menurun pada Maret. Inflasi inti telah meningkat menjadi 5,5 persen pada Januari dan Februari tahun ini, yang merupakan angka tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
Inflasi inti Singapura turun menjadi tiga persen pada September, terendah sejak Maret 2022. Inflasi inti tidak termasuk biaya akomodasi dan transportasi pribadi. Inflasi secara keseluruhan naik menjadi 4,7 persen pada basis tahun ke tahun di Oktober, naik dari 4,1 persen di bulan sebelumnya.
"Peningkatan tersebut mencerminkan inflasi transportasi swasta yang lebih tinggi, selain kenaikan inflasi inti," kata kata Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) dan Otoritas Moneter Singapura (MAS).
Inflasi jasa naik menjadi 3,4 persen di Oktober, naik dari 3,1 persen di September, terutama disebabkan oleh kenaikan biaya liburan yang lebih besar. Biaya sekolah dan biaya lainnya, serta biaya rawat jalan dan layanan rumah sakit, juga tumbuh lebih cepat.
Inflasi ritel dan barang lainnya meningkat menjadi 1,6 persen pada Oktober, karena harga produk perawatan pribadi dan barang medis meningkat lebih kuat. Harga pakaian dan alas kaki juga turun lebih lambat. Biaya listrik dan gas naik 1,8 persen pada Oktober karena tarif yang lebih tinggi.
Inflasi pangan turun menjadi 4,1 persen pada Oktober karena harga makanan tidak dimasak dan makanan siap saji mengalami kenaikan yang lebih kecil. Inflasi transportasi swasta naik menjadi 11,7 persen pada Oktober, didorong oleh laju kenaikan harga mobil yang lebih cepat. (end/ba)