72104349
IQPlus, (30/9) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) menghadirkan solusi keuangan komprehensif dan terintegrasi untuk mendukung UMKM melalui kredit usaha rakyat (KUR) serta ekspor dengan membuka akses pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Direktur Institutional Banking BNI Sis Apik Wijayanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, mengatakan UMKM di Tanah Air memiliki sejumlah tantangan untuk berkembang yakni kesulitan dari sisi permodalan dan belum maksimal dalam mengadopsi teknologi untuk mendorong pemasaran produk.
BNI sebagai agen pembangunan berkomitmen untuk membantu UMKM sebagai segmen tulang punggung perekonomian bangsa untuk dapat tumbuh dan melompat lebih tinggi di masa pemulihan ekonomi tahun ini.
"Dari kondisi ini kami yakin UMKM butuh dukungan permodalan dan pemerintah juga melihat dengan cermat kebutuhan ini, oleh karena itu pemerintah memberikan amunisi untuk UMKM berupa KUR," kata Sis Apik.
Selain menyalurkan KUR, Sis Apik menjelaskan BNI juga melakukan proses pendampingan kepada mitra-mitra BNI guna membuat produktivitas dan kapabilitas UMKM semakin meningkat. Kemudian di fase akselerasi, BNI akan membimbing UMKM untuk digitalisasi proses bisnis agar dapat terhubung dengan pasar yang lebih luas melalui internet. BNI telah bekerja sama dengan berbagai platform e-commerce raksasa.
"Kami juga menghubungkan mereka dengan mitra-mitra korporasi dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk UMKM yang berorientasi pada ekspor, BNI memiliki BNI Xpora melalui tujuh one stop shopping hub di Jakarta, Bandung, Solo, Denpasar, Surabaya, Medan, dan Makassar," ungkapnya
Ia menyampaikan sepanjang semester I-2022 melalui skema Xpora, BNI telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp7,2 triliun dimana 43 persen dari total pinjaman tersebut mengalir ke sektor manufaktur dan 30 persen ke sektor perdagangan. Sedangkan total pinjaman untuk debitur Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berorientasi ekspor mencapai Rp22 triliun.
Lebih lanjut, jumlah kredit yang disalurkan BNI ke sektor UMKM mencapai Rp100,2 triliun, tumbuh 10,2 persen secara tahunan, dimana khusus untuk KUR tumbuh 26,5 persen secara tahunan menjadi Rp49 triliun pada enam bulan pertama tahun ini. Dengan demikian harapannya UMKM nasional mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan. (end/ant)