19031870

IQPlus, (10/7) - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa tarif 50% untuk impor tembaga, yang diumumkannya sebelumnya pada hari Selasa, akan dimulai pada 1 Agustus.

Keputusan tersebut dibuat setelah ia menerima penilaian keamanan nasional, ujar Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social.

"Saya mengumumkan TARIF 50% untuk Tembaga, berlaku efektif 1 Agustus 2025, setelah menerima PENILAIAN KEAMANAN NASIONAL yang kuat," tulis Trump.

"Tembaga diperlukan untuk Semikonduktor, Pesawat Terbang, Kapal, Amunisi, Pusat Data, Baterai Litium-ion, Sistem Radar, Sistem Pertahanan Rudal, dan bahkan Senjata Hipersonik, yang sedang kami produksi. Tembaga adalah material kedua yang paling banyak digunakan oleh Departemen Pertahanan."

Adam Whiteley dari BNY Investments mengatakan di acara "Squawk Box" CNBC bahwa pengumuman terbaru Trump menunjukkan kebijakan perdagangan yang ingin ia lindungi.

"Tembaga mungkin termasuk dalam kategori tarif ketiga, yaitu keamanan nasional. Jadi, kita punya taktik negosiasi, kita harus mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, lalu tembaga, atau bahkan, mineral apa pun, mungkin semikonduktor, mungkin farmasi," kata Whiteley.

Sebelumnya pada hari Selasa, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan dalam acara "Power Lunch" di CNBC bahwa pemerintahan Trump ingin "memulangkan produksi tembaga." Ia mencatat bahwa langkah Trump akan menyelaraskan tarif tembaga dengan bea masuk AS atas impor baja dan aluminium, yang Trump gandakan menjadi 50% pada awal Juni.

Tembaga adalah logam ketiga yang paling banyak dikonsumsi, setelah besi dan aluminium. AS mengimpor hampir setengah dari tembaga yang digunakannya, yang sebagian besar berasal dari Chili, menurut data dari Survei Geologi AS. Trump pada akhir Februari memerintahkan penyelidikan terhadap potensi tarif baru atas impor tembaga dengan alasan keamanan nasional. (end/CNBC)