12746992

IQPlus, (7/5) - UBS melaporkan laba bersih sebesar US$1,8 miliar untuk bulan Januari hingga Maret, laba kuartalan pertama sejak mereka mengambil alih saingannya Credit Suisse.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham bank terbesar di Swiss ini lebih baik dibandingkan perkiraan konsensus yang diberikan perusahaan sebesar US$602 juta dan dibandingkan dengan laba sebesar US$1 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

UBS juga mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah mencapai tambahan penghematan biaya kotor sebesar US$1 miliar pada kuartal pertama, sehingga total penghematan menjadi US$5 miliar. Mereka bertujuan untuk mencapai penghematan lagi sebesar US$1,5 miliar pada akhir tahun ini.

Divisi Wealth Management grup ini melaporkan aset baru bersih sebesar US$27 miliar pada kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan US$22 miliar pada tiga bulan sebelumnya.

Namun UBS mencatat bahwa volume pinjaman dan simpanan yang lebih rendah serta suku bunga yang lebih rendah di Swiss dapat berdampak pada divisi pengelolaan kekayaan bank tersebut.

"Pada kuartal kedua tahun 2024, kami memperkirakan penurunan satu digit pada pendapatan bunga bersih di Global Wealth Management," kata bank tersebut.

Penggabungan pertama dua bank global yang penting secara sistemik . yang diatur oleh otoritas Swiss yang khawatir bahwa Credit Suisse yang dilanda skandal berada di ambang kehancuran . diselesaikan pada bulan Juni lalu setelah UBS membukukan kerugian selama dua kuartal berturut-turut karena biaya untuk menyerap saingannya. .

Terlepas dari sifat pengambilalihan tersebut, investor tetap optimis terhadap prospek UBS mengingat biaya akuisisi yang rendah dan peningkatan aset yang besar. Saham bank tersebut telah naik sekitar 40 persen selama setahun terakhir.

Tahun ini diharapkan menjadi tahun yang sangat penting bagi UBS karena ia menangani beberapa tahapan integrasi yang lebih rumit seperti menggabungkan sistem TI dan badan hukum yang terpisah, serta memigrasikan klien dari Credit Suisse ke UBS. (end/Reuters)