17234790

IQPlus, (21/6) - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan kementerian terus mendorong Bank Syariah Indonesia (BSI) pasca-merger untuk menjadi katalis ekosistem halal di Indonesia.

"Perwujudan dari komitmen BSI kepada UMKM, khususnya UMKM yang produk halal, ini bagaimana membuat mereka (pelaku UMKM) dibina dan dibiayai untuk masuk ke pasar global," kata laki-laki yang akrab disapa Tiko itu saat memberikan keterangan pers di JCC Senayan, Jakarta, Kamis.

Berdasarkan State of Global Islamic Economy Report (SGIE) 2023, Indonesia berada di peringkat ketiga pada The Global Islamic Economy Indicator. Adapun capaian SGIE Indonesia pada 2023 yang paling tinggi berada pada sektor makanan halal, keuangan syariah dan juga modest fashion.

Dengan dukungan berbagai aktivitas yang dihadirkan oleh BSI, Tiko berharap nantinya Indonesia dapat meningkatkan peringkatnya secara bertahap pada The Global Islamic Economy Indicator.

Pada Kamis, BSI membuka expo skala internasional yang diresmikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Salah satu mata acara expo tersebut yaitu business matching yang menghadirkan sekitar 20 negara sebagai pembeli potensial (potential buyer) atau country pavilliun.

Melalui business matching dalam .BSI International Expo 2024., Tiko juga berharap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia dapat masuk ke pasar global mengingat acara tersebut mempertemukan para pelaku usaha dengan pembeli mancanegara.

Dalam sambutannya pada pembukaan .BSI International Expo 2024., Tiko menyampaikan bahwa Kementerian BUMN bersama BSI juga berkomitmen untuk terus mendorong Indonesia membangun kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam halal value chain global. Dengan memanfaatkan keunggulan Indonesia sebagai populasi muslim kedua terbesar, hal ini diharapkan mampu menjadi pusat industri halal dunia. (end)