20827963
IQPlus, (28/7) - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mendorong industri kereta api domestik agar mampu mengambil peluang pasar global untuk sarana kereta api yang mencapai 96,5 miliar dolar AS pada tahun 2030 atau Rp1,57 kuadriliun (kurs Rp16.335).
Potensi tersebut berdasarkan laporan Grand View Research pada 2023 yang menyatakan pertumbuhan tahunan potensi pasar global sektor itu mencapai 6,3 persen.
"Oleh karena itu, pentingnya pendalaman struktur industri dalam negeri untuk memperkuat daya saing sektor perkeretaapian nasional, misalnya didukung dari industri berbasis logam," kata dia dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.
Di Indonesia, kebutuhan kereta api terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan jalur yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi baru. Mobilitas penumpang dalam lima tahun ke depan diprediksi tumbuh 10,6 persen per tahun, sedangkan angkutan barang mencapai 12,3 persen per tahun.
Wamenperin turut mengapresiasi peran operator kereta api seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Kereta Commuter Indonesia, dan PT MRT Jakarta yang telah meningkatkan pelayanan dan infrastruktur, sehingga menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang cepat, bersih, aman, dan nyaman.
Lebih lanjut, Faisol menyampaikan bahwa industri kereta api dalam negeri yang dimotori oleh PT INKA telah berinovasi menghasilkan produk-produk berstandar internasional dan ramah lingkungan, seperti kereta penumpang generasi baru, KRL, LRT, autonomous battery tram, dan sistem propulsi hybrid.
"Beberapa produk tersebut telah memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) antara 40--60 persen," katanya. (end/ant)